Suara.com - Kasus hepatitis misterius memakan korban ratusan anak di dunia, termasuk di Indonesia, di mana dilaporkan 3 anak meninggal di RSUPN Dr. Ciptomangunkusuo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.
Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban, mengatakan para ahli di dunia termasuk Indonesia sedang meneliti kasus hepatitis misterius ini.
"Para ahli sedang menyelidiki, termasuk di Indonesia. Sebagian ketemu Adenovirus 41. Sebagian ketemu SARS CoV 2, sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain," ujar Prof. Zubairi melalui cuitannya di media sosial, dikutip suara.com, Selasa (3/5/2022).
Adenovirus adalah virus umum yang menyebabkan penyakit pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare.
Di sisi lain, menurut Prof. Zubairi, Adenovirus 41 belum pernah dikaitkan dengan penyakit hepatitis, karen biasanya virus ini bisa sembuh dengan sendirinya.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Indonesia (FKUI) itu menegaskan kasus hepatitis misterius ini sangatlah serius karena menyebabkan beberapa anak meninggal dunia.
"Bahkan di Inggris, 10 dari 145 pasien dengan hepatitis akut ini memerlukan transplantasi hati," ungkapnya.
Adapun seseorang dinyatakan sakit hepatitis misterius, bila ia mengalami gejala hepatitis tapi saat dites ia justru negatif hepatitis A, hepatitis B, C, D, dan E. Ditambah kadar enzim transaminase lebih dari 500 unit per liter.
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati atau liver. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi virus, infeksi cacing hati, kebiasaan minum alkohol, obat-obatan, hingga penyakit yang melatarbelakangi.
Baca Juga: Kasus Hepatitis Misterius Menyerang Anak-anak di Bawah 10 Tahun
Selain karena gaya hidup, baru ada 5 jenis hepatitis yang baru diketahui yakni hepatitis A, hepatitis B, C, D dan E.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan