Suara.com - Amber Heard bersaksi bahwa mantan suaminya, Johnny Depp, sempat berhalusinasi selama masa detoks narkoba pada Agustus 2014 silam.
Dalam persidangan kasus pencemaran nama baik antara Johnny Depp dan Amber Heard, Kamis (5/5/2022) di Virginia, sang aktris menceritakan penyerangan yang dilakukan mantan suami ketika mereka sedang berada di pulau pribadi di Bahama.
Selama masa detoksifikasi narkoba karena kecanduannya sudah mencapai titik terendah, Heard mengatakan Johnny Depp merasakan emosi yang tidak menentu.
"Aku merasa seperti harus terus-menerus menyesuaikan diri dengan suasana hatinya," jelas Heard, dilansir Insider.
Ia menambahkan bahwa emosi Depp bisa berubah dari depresi, marah, bersyukur, hingga senang.
Pada satu titik, Depp sempat berhalusinasi. Menuduh Heard mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah dikatakan dan menyembunyikan pria lain di rumah prbadi mereka itu.
"Dia pada satu titik mengatakan kepadaku bahwa aku menyembunyikan seseorang di dalam kamar, bahwa aku membawa pria lain. Itu menakutkan dan aneh, sepanjang minggu," lanjutnya.
Apakah perilaku Johnny Depp termasuk efek samping detoks narkoba?
Detoksifikasi narkoba yang dikelola secara medis menjadi cara aman dan efektif untuk pemulihan dari masalah penyalahgunaan zat, menurut American Addiction Centers.
Baca Juga: Deretan Selebriti Ini Diduga Punya Hubungan Spesial dengan Johnny Depp dan Amber Heard
Selama masa ini, pasien memerlukan serangkaian intervensi, seperti obat-obatan dan terapi lain, untuk mengelola efek samping yang menyertai penghentian penggunaan narkoba.
Orang yang menjalani detoksifikasi narkoba mungkin mengalami gejala dan efek samping, biasanya ini tergantung pada zat yang membuat kecaduan.
Tapi, efek sampingnya secara umum meliputi:
- Perubahan suasana hati, seperti kecemasan, depresi, dan agitasi.
 - Perubahan tubuh, seperti gejala flu, gemetar, mual, dan sakit kepala.
 - Mengidam, terutama untuk zat yang mereka coba hentikan penggunaannya.
 
Sementara dilansir Priory Group, efek samping dari pemutusan zat adalah paranoid dan halusinasi visual atau pendegaran. Kondisi terburuk terjadi selama 48 jam pertama.
Namun, efek samping akan membaik secara bertahap setelah tubuh beradaptasi tanpa obat atau zat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara