Suara.com - Penelitian menunjukkan bahwa pola tidur yang buruk dapat merusak upaya penurunan berat badan. Sebaliknya, pola tidur yang lebih baik dan lebih lama dapat membantu menjaga berat badan dalam jangka panjang.
Hal ini dibuktikan dalam percobaan acak yang dilakukan oleh Universitas Kopenhagen dan dipresentasikan di Kongres Eropa tentang Obesitas.
Dalam studi ini, dilansir The Guardian, sebanyak 195 orang dewasa obesitas berusia antara 16 hingga 65 tahun mengikuti diet sangat rendah kalori (800 kkal/hari) selama 8 minggu dan telah kehilangan berat badan rata-rata 12%.
Lalu, peserta diawasi oleh peneliti selama satu tahun. Durasi tidur dan kualitas tidur diukur menggunakan indikator indeks kualitas tidur Pittsburgh (PSQI).
Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang tidur kurang dari enam jam semalam mengalami penambahan indeks massa tubuh (IMT) sebesar 1,3 poin setelah setahun, dibanding mereka yang tidur lebih dari enam jam.
Sementara IMT peserta dengan kualitas tidur yang buruk juga meningkat 1,2 poin setelah satu tahun dibandingkan mereka yang tidurnya berkualitas baik.
Studi ini bersifat observasional sehingga tidak dapat membukitkan bahwa kurang tidur menyebabkan perubahan berat badan, tetapi menunjukkan bahwa bisa saja menjadi faktor.
"Fakta bahwa kesehatan tidur sangat terkait dalam menjaga penurunan berat badan adalah penting karena banyak dari kita tidak mendapat tidur cukup seperti yang disarankan," kata penulis studi Signe Torekov dari Universitas Kopenhagen
Karenanya, penting untuk menjaga pola tidur dan kualitasnya agar memiliki kesehatan yang bagus, baik secara fisik maupun mental.
Baca Juga: Pola Tidur Berantakan? Lakukan 5 Langkah Berikut untuk Mengatasinya
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia