Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mengeluarkan empat rekomendasi terkait proses Pembelajaraan Tatap Muka yang mulai digelar per Kamis, 12 Mei 2022 hari ini.
Dalam rekomendasi tersebut, KPAI meminta pemerintah dan pemerintah daerah mulai melakukan sosialisasi serta edukasi pada orangtua terkait penyebaran infeksi hepatitis akut yang saat ini telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB oleh WHO.
Lebih lengkapnya, berikut empat butir rekomendasi KPAI, seperti yang telah dikutip Suara.com dari siaran pers yang dibagikan Kamis, 12 Mei 2022 berikut ini;
1. Sosialisasi dan Edukasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan harus segera melakukan sosialisasi dan edukasi kepada orangtua terkait informasi jelas tentang Hepatitis Akut dan upaya pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan, memastikan prokes, mengenali tanda atau gejala awal penyakit ini, dll.
2. Memahami Gejala Awal
Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan dapat mensosialisasi pencegahan dan penanganan hepatitis akut melalui sekolah kepada peserta didik, pendidik dan para orangtua untuk dipahamkan tentang gejala awal penyakit hepatitis akut.
Penting juga untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan para orangtua ketika anaknya menunjukkan gejala-gejala awal hepatitis akut, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.
Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat. Anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Semua info tersebut dapat di sosialisasi melalui media massa maupun media social secara masif;
3. Peran Orangtua
Orangtua yang sudah teredukasi wajib mengedukasi anak-anaknya terkait penyakit hepatitis misterius ini sehingga anak menyadari mengapa harus patuh pada prokes. Edukasi dan sosialisasi yang sama harus dilakukan pihak sekolah juga.
4. Kerjasama Semua Pihak
Perlu perlu adanya kerjasama yang solid antara orang tua, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan agar bisa menemukan gejala hepatitis akut sedini mungkin agar anak segera mendapatkan pertolongan medis.
Baca Juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Pemprov DKI Jakarta Kaji Sekolah Online
Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan