Suara.com - Kadar gula darah tinggi akibat diabetes bisa memberikan banyak efek samping, salah satunya pada kesehatan mulut. Perubahan tekstur lidah yang dikenal sebagai xerostomia bisa menjadi salah satu gejala kadar gula darah tinggi akibat diabetes.
Menurut Klinik Cleveland, mulut kering yang secara medis dikenal sebagai xerostomia disebabkan oleh kurangnya air liur.
"Kondisi ini bisa menjadi gejala gula darah tinggi pada penderita diabetes atau masalah kesehatan lainnya. Kondisi inilah yang menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti penyakit gusi dan infeksi mulut," kata Cleveland dikutip dari Express.
Komplikasi ini umumnya terlihat di antara pasien dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 , yang rentan terhadap dehidrasi.
Dehidrasi disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang membuat ginjal bekerja berlebihan, sehingga kelebihan glukosa dapat diserap dan disaring.
Saat ginjal berjuang untuk mengatasi kelebihan gula darah, itu diekskresikan dalam urine yang menyeret cairan dari jaringan lain keluar dari tubuh.
Kebutuhan berlebihan untuk buang air kecil ini mengakibatkan tubuh mengalami dehidrasi, yang menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Statistik menunjukkan jumlah penderita diabetes yang melaporkan gejala mulut kering berkisar antara 40 dan 80 persen.
"Kondisi ini membuat orang kesulitan makan dan menelan makanan, menyebabkan bau mulut dan bisa mengiritasi jaringan mulut, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi," kata Harvard Health.
Baca Juga: Minum Kopi Jenis Tertentu Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Ini Temuan Ahli!
Lidah yang kering dan pecah-pecah adalah gejala umum kondisi tersebut, sehingga membutuhkan praktisi kesehatan.
Badan kesehatan lainnya menggambarkan lidah memiliki tekstur kasar, yang mungkin disertai dengan bibir kering pecah-pecah.
Lepuh, infeksi, kekeringan, gatal, perubahan warna, dan kelainan pada kulit juga bisa menjadi tanda peringatan gula darah tinggi.
Salah satu risiko utama berkurangnya air liur adalah kerusakan gigi yang bisa memicu kondisi lain, seperti radang gusi.
Semakin dini kondisi terdeteksi, semakin baik pengobatannya. Tetapi, penanganan mulut kering tergantung penyebabnya.
Pada waktu yang lama, banyak dokter mengira xerostomia adalah konsekuensi alami dari penuaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa