Suara.com - Kasus hepatitis akut yang menyebar di masyarakat mendapat perhatian serius dari pemerintah. Namun muncul anggapan bahwa Indonesia belum memiliki kemampuan untuk mendeteksinya. Benarkah demikian?
Hal ini langsung dibantah Peneliti Kelompok Riset Hepatitis, Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman, Korri El Khobar mengatakan Indonesia sudah mampu mendeteksi kasus hepatitis A, B, C, D hingga E.
"Kami sebenarnya sudah bisa dikerjakan, deteksi serologi untuk hepatitis A hingga D, dan juga pemeriksaan molekular untuk hepatitis A hingga E, namun memang belum terverifikasi," ujar Korri dalam acara diskusi, Kamis (12/5/2022).
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati atau liver. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi virus, infeksi cacing hati, kebiasaan minum alkohol, obat-obatan hingga penyakit komorbiditas seperti autoimun.
Pemeriksaan hepatitis E milik lembaga Eijkman, yang berada di bawah naungan Badan Riset Teknologi Negara (BRIN) ini, belum terverfikasi karena belum mendapatkan sampel dugaan hepatitis E untuk diujicoba.
Ia juga menambahkan untuk pemeriksaan hepatitis akut misterius ini, BRIN belum terliba pemeriksaan sampel secara langsung, karena baru terbatas di laboratorium Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
"Tapi sudah berkoordinasi dengan para peneliti expert di Balitbangkes Kemenkes," tutup Korri.
Lebih lanjut, Kepala Organisasi Riset Kesehatan, Ni Luh P. Indi Dharmayanti mengatakan, BRIN akan berkolaborasi dengan stakeholder untuk mengatasi kasus temuan hepatitis akut misterius di Indonesia.
“BRIN sebagai Lembaga Riset Nasional yang mempunyai SDM periset handal, peralatan cukup lengkap dan sangat memadai, akan merespon dengan beberapa kegiatan riset terkait severe acute hepatitis dan berkolaborasi dengan Kemenkes dan Perguruan Tinggi atau lembaga riset lainnya,” tutup Indi.
Baca Juga: Terpopuler Kesehatan: Gejala Kanker Usus Besar, Jangan Anggap Sepele Hepatitis Akut
Berita Terkait
-
Bahaya! Kurangnya Kesadaran Vaksinasi Perparah Ancaman Hepatitis di Indonesia
-
Ini Perbedaan Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E
-
KONI Gelar Vaksinasi Hepatitis A untuk Atlet
-
Kenali Bahaya Hepatitis, IDI Woha Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat
-
Perusahaan Farmasi Ini Bakal Sediakan Vaksin Hepatitis Dengan Harga Terjangkau
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?