Suara.com - Menurut informasi dari idiwoha.org, salah satu penyakit yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia adalah hepatitis. Menurut data Kementerian Kesehatan yang dibantu oleh IDI, diperkirakan ada sekitar 20 juta orang di Indonesia yang menderita hepatitis. Infeksi virus dan konsumsi alkohol berlebihan adalah beberapa penyebab utama penyakit ini.
IDI Kecamatan Woha dengan adalah organisasi sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Organisasi ini berperan penting dalam pengembangan profesi dokter, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, serta perlindungan hak-hak dokter di daerah tersebut.
Pengurus IDI Kecamatan Woha terdiri dari dokter-dokter yang berkomitmen untuk menjalankan visi dan misi organisasi. Mereka bertanggung jawab atas pelaksanaan program-program yang mendukung pengembangan profesi kedokteran.
IDI Kecamatan Woha mempelajari salah satu penyakit paling banyak diderita oleh sebagian masyarakt Indonesia yaitu hepatitis. Apa saja faktor penyebab
hepatitis serta rekomendasi obat bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya penyakit hepatitis?
Dilansir dari laman https://idiwoha.org, penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya hepatitis meliputi:
1. Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol
Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan peradangan hati (hepatitis alkoholik). Kondisi ini dapat merusak sel-sel hati dan mengganggu fungsi hati.
2. Terinfeksi virus
Baca Juga: Kenali Penyebab Alergi Telur, IDI Kota Ungaran Memberikan Solusi dan Pengobatan
Salah satu penyebab hepatitis adalah virus. Ada virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis A biasanya muncul setelah memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan hepatitis B dapat menular melalui hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi (kondom).
3. Adanya infeksi cacing hati
Salah satu penyebab hepatitis adalah infeksi cacing hati. Cacing dari genus Opisthorchis dan Fasciola dapat menyebabkan hepatitis dengan memakan makanan mentah yang terkontaminasi larva cacing tersebut. Anda harus makan makanan yang dimasak dengan baik untuk menghindari hepatitis.
4. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis seperti diabetes atau obesitas dapat meningkatkan risiko perlemakan hati dan hepatitis.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita hepatitis?
Berita Terkait
-
5 Manfaat dan Fakta Menarik yang Harus Kamu Ketahui tentang Pengobatan Akupuntur
-
Kenali Bahaya Penyakit Batu Ginjal, IDI Lombok Tengah Bagikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Gejala Sulit Buang Air Kecil, IDI Dompu Berikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Penyebab Nyeri Dada, IDI Bima Berikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Penyebab Mata Juling, IDI Gunung Mas Berikan Informasi Pengobatan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar