Suara.com - Sebuah survei oleh Common Sense Media tahun 2021 menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dan waktu layar pada remaja meningkat tajam, dengan mereka menghabiskan hampir satu setengah jam.
Sementara beberapa studi lainnya telah menemukan bahwa media sosial dapat menyebabkan dampak buruk pada remaja, seperti gangguan kesehatan mental, penurunan citra tubuh, tekanan dari teman sebaya, hingga cyberbullying.
Namun, menurut Pew Research 2018, sebanyak 31 persen remaja mengatakan media sosial memiliki dampak yang kebanyakan positif.
"Penggunaan media sosial tentu saja dapat memiliki efek positif, seperti rasa konektivitas dan rasa sosialisasi, kepuasan pribadi serta harga diri, ekstpresi dan kontrol emosional, dan pengembangan identitas," kata psikiater anak dan remaja di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Neha Chaudhary, dikutip dari Insider.
Tetapi apa pun dampaknya, menurut Chaudhary, orang tua perlu membantu remaja menavigasi dalam penggunaan media sosial.
Menetapkan batasan dapat membantu anak remaja belajar menggunakan media sosial secara positif tanpa menderita dampak negatif.
Berikut beberapa cara orang tua membantu anak membangun 'hubungan sehat' dengan media sosial:
- Membatasi akses ke media sosial, misalnya dengan menetapkan jam malam atau batas waktu penggunaan media sosial pada anak.
- Pantau perilaku media sosial, dengan mengikuti akun media sosial anak atau meminta akses.
- Berkomunikasi secara terbuka tentang segala hal terkait media sosial. Misalnya, diskusikan dampak cyberbullying.
- Dorong agar istirahat, bukan untuk waktu singkat. Sebuah studi terbaru menemukan istirahat satu minggu dari media sosial sudah cukup untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Jika orang tua khawatir tentang penggunaan media sosial anak remajanya, mereka harus berbicara dengan mereka tentang apa yang mereka rasakan ketika menggunakan media sosial," tandas Chaudhary.
Baca Juga: Seorang Remaja Dilaporkan Hanyut di Sungai Aceh Timur, SAR Turun Tangan
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?