Suara.com - Jordan Turko (30) asal Edmonton, Alberta, didiagnosis kanker paru-paru stadium 4 dengan gejala sakit punggung dan suara serak.
Padahal, sebelumnya ia adalah pria sehat serta bugar. Bahkan, ia sering berolahraga enam hari seminggu dan sering melakukan yoga.
Turko mengatakan gejalanya dimulai pada awal 2022. Saat itu ia menduga terinfeksi Covid-19, karena masa liburan telah mendorong lonjakan kasus Omicron.
Gejalanya berlanjut, nyeri punggung menyebar ke nyeri yang dalam di punggung bawah, panggul, dan kakinya.
Ia pun mengunjungi klinik rawat jalan pada Februari dan menjalani serangkaian tes, termasuk biopsi, rontgen dada, dan CT scan.
Hasilnya mengungkap bahwa ia memiliki tumor sepanjang 10 sentimeter, yang kemungkinan sudah berkembang sejak Januari dan tumbuh pesat.
Tumor melilit arteri pulmonalisnya dan yang lain tumbuh di sepanjang tulang punggung, lalu menyebar ke kelenjar getah bening, hati, serta tulang panggul hingga kaki.
"Siapa yang mengira? Bahkan, jika dipikir-pikir siapa yang akan berkata, 'Oh, punggungmu sakit. Kamu menderita kanker paru-paru'," kata Turko, dilansir Insider.
Kanker paru-paru sangat jarang terjadi pada pria muda, dengan sebagia besar kasus terjadi di usia 65 tahun atau lebih. Sekitar 1,4 persen pada orang di bawah 35 tahun.
Baca Juga: Studi Roche: Terapi Baru untuk Kanker Paru Tidak Tunjukkan Hasil Positif
Gejala kanker paru-paru bervariasi atau tidak muncul hingga stadium lanjut
Gejala kanker paru-paru bisa muncul sampai penyakitnya berkembang. Kanker ini juga tidak seperti kanker lain yang lebih mudah dikenali pada tahap awal.
Dalam beberapa kasus, gejala kanker mungkin tidak kentara atau mudah disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti kelelahan, batuk, nyeri dada, kesulitan bernapas, penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas, atau kehilangan nafsu makan.
American Cancer Society mengimbau untuk segera periksa ke dokter jika gejala tidak mereda atau menjadi lebih parah, seperti batuk darah.
Suara serak terus-menerus yang dialami Turko bisa menjadi gejala umum kanker paru-paru, disebabkan oleh tumor yang menyerang saraf pita suara dan menyebabkan kelumpuhan.
Dokter khwatir bila tidak diobati, tumor di tulang belakang Turko akan menyebabkan kelumpuhan. Karenanya, ia disarankan untuk menjalani perawatan radiasi darurat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah