Suara.com - Pemerintah RI diminta untuk mulai melakukan program vaksinasi booster Covid-19 kedua, terutama terhadap tenaga kesehatan yang termasuk kelompok rentan terinfeksi. Hal itu lantaran efektivitas vaksin akan menurun secara alami setelah beberapa bulan.
"Saya ingin mengusulkan kepada teman-teman semua, terutama pihak pemerintah, mungkin sudah saatnya untuk memulai program vaksinasi keempat yaitu vaksinasi booster kedua, dalam hal ini untuk tenaga kesehatan," kata dokter spesialis penyakit dalam dr. Andi Khomeini Takdir, Sp.PD., melalui pernyataan yang diterima suara.com, Minggu (22/5/2022).
Program vaksinasi booster di Indonesia pertama kali dilakukan pada Agustus 2021. Dokter yang akrab disapa dr. Koko itu menjelaskan bahwa berdasarkan beberapa penelitian ditemukan bahwa angka antibodi yang dipicu oleh vaksinasi sudah berkurang sekitar 8 bulan pasca disuntikan.
Sehingga, pada pertengahan tahun 2022 saat ini, menurut dr. Koko sudah saatnya Indonesia memulai vaksin booster Covid-19 kedua.
"Saya merasa untuk menjaga populasi rentan dalam hal ini dokter dan tenaga kesehatan yang lain agar tetap aman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Juga kedua, kita perlu untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi," ujarnya.
Dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi, dr. Koko menyampaikan bahwa tren penurunan kasus positif infeksi virus corona harus tetap dipertahankan dengan cara memperkuat antibodi kelompok rentan.
"Fase transisi dari pandemi menuju endemi yang sebetulnya tidak menghilangkan virus covid itu sendiri, maka kita sebaiknya tetap berhati-hati. Termasuk juga dengan penerapan vaksinasi booster yang kedua," sarannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas