Suara.com - Cacar monyet diasosiasikan sebagai penyakit yang menyerang dan disebarkan oleh komunitas gay. Tapi benarkah demikian dan apakah hanya orang dengan seksualitas penyuka sesama jenis yang bisa menderita cacar monyet?
Di sisi lain, ada inovasi baru dari Jepang di mana sebuah kacamata diklaim dapat mengatasi masalah rabun dekat. Bagaimana penjelasannya?
Berita mengenai isu cacar monyet penyakit kaum gay dan kacamata untuk atasi rabun dekat masuk dalam daftar berita kanal lifestyle paling populer di Suara.com edisi Senin, 23 Mei 2022 berikut ini.
1. Pakar Kesehatan: Cacar Monyet Bukan Penyakit Gay!
Monkeypox atau cacar monyet menyebar lebih cepat dari biasanya. Bulan ini, lebih dari 140 kasus yang dikonfirmasi dan dicurigai telah terdeteksi di selusin negara di seluruh Eropa, Amerika Utara, dan Oseania.
Meski demikian, banyak pakar dan pemberitaan yang hanya fokus ke lelaki gay. Menanggapi hal itu, para pakar kesehatan masyarakat dan ahli virologi mengatakan bahwa fokus pada pria gay yang terkena cacar monyet sekarang mengingatkan pada beberapa pelaporan awal tentang HIV dan AIDS 40 tahun yang lalu.
2. Canggih, Perusahaan Jepang Berhasil Ciptaan Kacamata yang DIklaim Bantu Atasi Rabun Dekat dan Jauh
Perusahaan kacamata pintar apanese Vixion telah mengerjakan sepasang kacamata inovatif yang dapat menyesuaikan fokus lensa, sehingga membantu pemakainya mengatasi miopia dan hiperopia.
Baca Juga: Pemberitaan Cacar Monyet Banyak Menyudutkan Kelompok Gay dan Biseksual, UNAIDS Angkat Bicara
Menderita rabun jauh atau rabun jauh sudah cukup buruk, tetapi seiring bertambahnya usia, banyak dari kita harus berurusan dengan gejala kedua kondisi tersebut. Itu berarti kesulitan melihat detail dari dekat dan di kejauhan.
3. Daripada Terus Minum Suplemen Vitamin, Lebih Baik Rutin Konsumsi 5 Makanan Ini
Vitamin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tetapi pada saat yang sama, tubuh kita merupakan mesin kompleks dengan kebutuhan yang banyak.
Jadi, berpegang teguh pada pola makan sehat dan nutrisi seimbang kemungkinan jauh lebih bermanfaat bagi kesehatan daripada terus-menerus suplementasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!