Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan atau Wamenkes Dante Saksono Harbuwono mengunggapkan rencana pemerintah untuk menghapus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Rencana itu diambil lantaran kasus Covid-19 Indonesia sudah mulai mereda.
Ia mengatakan penghapusan PPKM, tetap akan berbasis data dengan memantau angka RTatau angka reproduksi virus Covid-19, dari penemuan kasus baru di masyarakat.
"Mengenai status PPKM yang nantinya akan dihapuskan, kita sedang melakukan evaluasi dengan para epidemiologi," ujar Wamenkes Dante dalam acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR-RI, Senin (24/5/2022).
Ia menjelaskan tahapan penghapusan PPKM, dimulai dengan status PPKM akan diupdate atau diperbaharui setiap 2 minggu, jika Rt-nya kurang dari 1 persen selama 2 bulan.
Lalu status PPKM akan diperbaharui setiap 4 minggu, jika selama 4 bulan berturut-turut Rt-nya kurang dari 1 persen.
"Ketika status Rt-nya kurang dari 1 persen selama 6 bulan, maka kemungkinan PPKM tidak perlu diupdate lagi," terang Wamenkes Dante.
Meski PPKM tidak perlu diperbaharui lagi, Wamenkes Dante tetap memastikan PPKM bisa tiba-tiba diperbaharui jika ada peningkatan kasus.
"Nah, ini tetap kita awasi terus dengan update status PPKM sesuai dengan rencana yang sudah kita tuangkan, dengan diskusi yang sudah dilakukan dengan berbagai macam pakar epidemiologi," tutup Wamenkes Dante.
Sementara itu, saat ini di kawasan Jabodetabek, PPKM berada di level 1, level terendah selama pandemi. Meskipun daerah di luar Jabodetabek, masih berada di level 3.
Tag
Berita Terkait
-
Kabar Baik dari Hasil Survei: Pandemi Covid-19 Makin Melandai, Kondisi Ekonomi Ibu dan Keluarga Meningkat 50% di 2022
-
Tiap Hari Kasus Covid-19 Diklaim Menurun di Balikpapan, DKK Berharap Pemakaian Masker di Dalam Ruangan Tetap Berlaku
-
Puluhan Warga Ikuti Skrining Kesehatan Terintegrasi di Pasar Induk Kramat Jati
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan