Suara.com - Tubuh ramping kerap kali jadi idaman kebanyakan orang. Sehingga untuk mendapatkannya, orang-orang rela melakukan diet ekstrem untuk menurunkan berat badan.
Namun menurut survei dari Mayo Clinic di Amerika Serikat, ditemukan tujuan diet kebanyakan orang bukan semata demi penampilan melainkan karena alasan kesehatan.
Mayo Clinic melakukan survei terhadap lebih dari 200.000 konsumen di AS.
Ditemukan, sekitar 83 persen peserta mengatakan kalau kondisi kesehatan jadi alasan utama lakukan diet bagi mereka yang mengikuti tren global perawatan kesehatan, dan kebugaran pasca-Covid-19.
"Ini adalah survei yang agak unik karena skalanya yang besar, dan mengeksplorasi psikologi pola pikir pelaku diet," kata editor medis The Mayo Clinic Diet Dr. Donald D. Hensrud, dikutip dari Fox.
Sebagian besar peserta diet merupakan perempuan berusia 31-70 tahun, dengan usia rata-rata 52. Rata-rata indeks massa tubuh (BMI) mereka yang mengisi kuesioner sebesar 32,3 persen.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, BMI di bawah 18,5 menunjukkan seseorang kekurangan berat badan, skor antara 18,5 hingga 24,9 menunjukkan berat badan yang sehat.
Sementara skor antara 25 hingga 29,9 menunjukkan kelebihan berat badan dan skor 30 ke atas termasuk obesitas.
"Survei menunjukkan bahwa orang siap untuk perubahan gaya hidup untuk alasan yang baik, terutama untuk meningkatkan kesehatan mereka. Itu kabar baik."
Baca Juga: Health Innovation Accelerator 2022, Demo yang diadakan Oleh Kemenkes
"Ini berarti program diet yang mengubah gaya hidup akan cocok bagi mereka dan kemungkinan besar akan memberikan hasil positif yang bertahan lama," kata Hensrud.
Meskipun termotivasi untuk menurunkan berat badan memang penting, survei mencatat kalau jumlah motivasi tidak masalah, kata kontributor medis NBC News Dr. Natalie Azar.
"Mereka menemukan bahwa orang-orang di mana saja pada spektrum motivasi benar-benar kehilangan berat badan dalam jumlah yang sama," kata Azar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda