Suara.com - Menstruasi masih kerap dianggap tabu di sebagian masyarakat. Bahkan, perempuan seringkali lebih suka memendam rasa sakitnya daripada mengakui kondisi kesehatannya di tempat kerja.
Hal itu berdasarkan sebuah penelitian terbaru. Menurut studi tersebut, sekitar enam dari 10 perempuan mengatakan mereka tidak akan merasa nyaman mendiskusikan topik seperti kram menstruasi, tes smear, pemeriksaan payudara, atau menopause dengan manajer.
Jajak pendapat terhadap 2.000 orang dewasa yang secara biologis perempuan menemukan bahwa 40 persen mengatakan ini karena akan terlalu canggung dan tidak nyaman. Demikian seperti dilansir dari The Sun.
Sekitar 36 persen mengatakan mereka akan merasa malu, dan 22 persen mengatakan mereka akan tetap diam karena mereka tidak ingin dianggap sebagai 'pemalas' bagi orang lain.
Bukan hanya di tempat kerja di mana perempuan tutup mulut, karena seperempatnya tidak akan membahas masalah pasca-kehamilan dengan keluarga atau teman.
Studi ini dilakan oleh penyedia layanan kesehatan dan perawatan gigi Simplyhealth untuk memicu satu juta 'percakapan yang nyaman' tentang kesehatan perempuan selama Bulan Kesehatan perempuan dengan kampanyenya
Direktur Klinis, Catherine Rutland, mengatakan: “Tidak seorang pun harus menderita dalam diam dan survei kami menunjukkan bahwa terlalu banyak perempuan di Inggris yang melakukan hal itu.
“Apakah itu di tempat kerja, atau dalam kehidupan pribadi mereka, perempuan merasa tidak nyaman atau malu mendiskusikan masalah kesehatan yang normal.
"Sudah waktunya kita mendobrak penghalang itu dan membuang hal-hal yang tabu."
Baca Juga: Setelah Alami Keguguran, Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi?
Studi ini juga menemukan 47 persen responden yang bekerja tidak berpikir bos mereka akan memahami masalah kesehatan yang secara khusus mempengaruhi jenis kelamin mereka.
Sementara 43 persen khawatir mereka akan dianggap lemah, dan 47 persen tidak berpikir masalah mereka akan dikenali sebagai penyakit.
Meskipun 54 persen tidak memiliki masalah membahas kondisi kesehatan umum, seperti flu, sakit punggung, dan Covid-19, 43 persen 'menderita dalam kesunyian' di tempat kerja sambil khawatir tentang penyakit khusus perempuan.
Kram menstruasi (33 persen) dan menopause (18 persen) adalah beberapa masalah yang disimpan perempuan untuk diri mereka sendiri.
Sementara 13 persen mengalami keguguran tetapi tidak memberi tahu majikan mereka ada yang salah.
Faktanya, lebih dari seperempat akan diam tentang keguguran karena khawatir hal itu akan berdampak pada peluang karir mereka atau potensi kenaikan gaji.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital