Suara.com - Insomnia menjadi masalah tidur yang dialami banyak orang. Biasanya, insomnia lebih sering dialami oleh orang dewasa muda. Tidak hanya itu, kurang tidur juga memiliki faktor lain mulai dari obesitas, hipertensi, hingga diabetes.
Insomnia merupakan gangguan yang umum terjadi, di mana ini berkaitan dengan meningkatnya stres hingga beberapa masalah fisik, mulai dari nyeri, disorientasi, disfungsi hati, sesak napas, dan peningkatan buang air kecil di malam hari.
Maka dari itu, banyak orang mulai mengonsumsi obat tidur untuk membantu agar tidur lebih nyenyak. Namun amankah mengonsumsi obat tidur?
Menurut Senior Director & HOD dari Super Specialty Hospital, Delhi, Sandeep Nayar, penggunaan obat tidur diperlukan bagi orang yang memiliki penyakit medis.
"Hanya mereka yang memiliki penyakit medis, pembedahan, atau trauma yang memiliki rasa sakit yang tak tertahankan," ungkapnya, melansir dari Times of India.
Selain itu, Asisten Profesor Penyakit Dalam Subhas Chandra mengatakan, pasien dengan stres, kecemasan, hingga gangguan tidur dapat mengonsumsi obat tidur selama beberapa hari.
"Pasien dengan gangguan pernapasan yang signifikan, dan mereka yang berisiko mengalami sedasi berkepanjangan, perlu hati-hati mengonsumsi obat ini, jika benar-benar diperlukan."
"Misalnya pasien dengan disfungsi hati, disfungsi ginjal, masalah intrakranial, dan lain-lain," ungkapnya.
Masalah obat tidur aman atau tidaknya, pil obat tidur memiliki efek samping yang signifikan jika digunakan secara tidak benar. Karena itu, perlu dilakukan sesuai dosis dokter maupun praktisi medis yang sudah terdaftar.
Baca Juga: Benarkah Makan Sambil Bermain Ponsel Bisa Menyebabkan Obesitas? Simak Penjelasannya
Selain itu, obat tidur bersifat adiktif jika digunakan melebihi durasi lebih dari 2 minggu atau satu bulan. Maka dari itu, penggunaan pil tidur jangka panjang sangat tidak disarankan, kecuali jika ada masalah medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan