Suara.com - Orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien cacar monyet atau monkeypox disarankan untuk dikarantina selama tiga minggu, menurut pejabat kesehatan di Belgia dan Inggris.
Belgia membuat persyaratan, mengeluarkan karantina tiga minggu wajib pertama untuk kasus monkeypox yang dikonfirmasi. Demikian seperti dilansir dari Dessert News.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan orang dengan cacar monyet harus mengisolasi diri sampai kerak dari ruam hilang. Tapi itu masih menyebut risiko untuk masyarakat umum rendah.
Kontak berisiko tinggi yang didesak atau diperintahkan untuk diisolasi termasuk pasangan seksual, anggota rumah tangga, atau siapa pun yang terpapar cairan tubuh orang yang terinfeksi, termasuk melalui batuk atau bersin.
“Selain mengisolasi selama 21 hari, orang-orang yang memiliki tingkat keterpaparan cacar monyet ini diberitahu untuk menghindari kontak dengan orang-orang yang tertekan kekebalannya, wanita hamil dan anak-anak di bawah 12 tahun jika memungkinkan,” lapor Fortune.
Pada 21 Mei, 12 negara, termasuk Amerika Serikat, telah melaporkan total 92 kasus yang dikonfirmasi dan 28 kasus suspek ke Organisasi Kesehatan Dunia. Portugal, Spanyol dan Inggris memiliki kasus terbanyak. Tetapi kasus juga ditemukan di Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Swedia.
Pakar kesehatan masyarakat Utah sedang menyelidiki dua kemungkinan kasus. Tetapi mereka mengatakan tidak ada risiko bagi publik, meskipun mereka melakukan beberapa pelacakan kontak sambil menunggu konfirmasi lab.
Cacar monyet paling sering terlihat di beberapa bagian Afrika tengah dan barat, tetapi tidak ada kasus dalam wabah yang terkait dengan perjalanan baru-baru ini ke sana, kata Organisasi Kesehatan Dunia dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs webnya, Sabtu.
Cacar monyet dimulai sebagai ruam yang berubah menjadi lepuh berisi nanah yang akhirnya mengeras dan berkeropeng, lalu rontok. Ini menyebar melalui pernapasan dan sekresi lainnya, termasuk kontak dengan pakaian dan linen yang terkontaminasi. Virus bisa masuk melalui mata, hidung, mulut atau kulit yang rusak. Penularan seksual diyakini mungkin juga. Penularan dari hewan ke manusia biasanya melalui gigitan atau cakaran. Masa inkubasi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, adalah antara 5 dan 21 hari.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Terus Bertambah: UAE Laporkan Kasus Pertama, Portugal Sudah Hampir 50
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan