Suara.com - Wabah cacar monyet yang dilaporkan di berbagai negara membuat banyak pihak khawatir. Pasalnya penyakit itu muncul di negara yang bukan endemi cacar monyet.
Ini bisa mengkhawatirkan, terutama bagi orang-orang yang orang-orang terkasih atau komunitasnya telah terpengaruh. Beberapa kasus telah diidentifikasi melalui klinik kesehatan seksual di komunitas gay, biseksual dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki.
Dalam keterangannya, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan penting untuk dicatat bahwa risiko cacar monyet tidak terbatas pada pria yang berhubungan seks dengan pria. Siapa pun yang memiliki kontak dekat dengan seseorang yang menular berisiko.
Namun, mengingat virus sedang diidentifikasi di komunitas ini, mempelajari tentang cacar monyet akan membantu memastikan bahwa sesedikit mungkin orang terpengaruh dan wabah dapat dihentikan.
WHO mengatakan bahwa penularan cacar monyet kasus ini ditemukan di komunitas gay, biseksual dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki. Transgender dan orang yang beragam gender juga mungkin lebih rentan dalam konteks wabah saat ini.
Gejalanya meliputi:
Ruam dengan lepuh di wajah, tangan, kaki, mata, mulut dan/atau alat kelamin
Demam
Pembengkakan kelenjar getah bening
Sakit kepala
Nyeri otot
Energi rendah
Anda dapat terkena cacar monyet jika Anda memiliki kontak fisik yang dekat dengan seseorang yang menunjukkan gejala. Ini termasuk menyentuh dan bertatap muka.
Cacar monyet dapat menyebar selama kontak kulit-ke-kulit yang dekat saat berhubungan seks, termasuk ciuman, sentuhan, seks oral dan penetrasi dengan seseorang yang memiliki gejala. Hindari melakukan kontak dekat dengan siapa pun yang memiliki gejala.
WHO juga memberikan saran yang bisa diikuti. Adapun saran tersebut ialah:
Baca Juga: 4 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air yang Perlu Diperhatikan, Jangan Keliru!
- Mengisolasi di rumah dan berbicara dengan petugas kesehatan jika Anda memiliki gejala
- Hindari kontak kulit-ke-kulit atau tatap muka, termasuk kontak seksual dengan siapa saja yang memiliki gejala
- Bersihkan tangan, benda, dan permukaan yang sering disentuh
- Kenakan masker jika Anda melakukan kontak dekat dengan seseorang yang memiliki gejala
Menstigmatisasi orang karena penyakit tidak pernah baik-baik saja. Siapapun bisa mendapatkan atau menularkan cacar monyet, terlepas dari seksualitas mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan