Suara.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa ada 131 kasus infeksi virus monkeypox atau cacar monyet dan 106 suspek di 19 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Austria, Belgia, Denmark, hingga Italia.
Menurut ahli, cacar monyet juga dapat menyebabkan masalah kulit, seperti Covid-19. Membuat kulit terlihat kemerahan atau muncul ruam.
Bagaimana cara membedakannya?
- Ruam cacar monyet
Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), ruam akibat cacar monyet biasanya akan dibarengi dengan nanah di dalamnya.
Ruam cacar monyet juga dimulai dari wajah, lalu menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tangan, kaki, hingga alat kelamin.
"Ruamnya berubah dan melewati tahapan yang berbeda, dan bisa terlihat seperti cacar air atau sifilis, sebelum akhirnya membentuk keropeng, yang kemudian rontok," kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), dilansir Times of India.
Ruam cacar monyet juga disertai bintil menonjol, yang berubah menjadi lepuh kecil berisi cairan, atau vesikel. Cairan juga bisa berwarna kuning, disebut pustula.
Lepuh kecil ini secara bertahap membentuk koreng yang mengering dan akhirnya mengelupas.
Baca Juga: Wabah Cacar Monyet Menyebar, Inggris Datangkan 20 Ribu Dosis Vaksin
Jumlah lesinya juga bervariasi, kata WHO, dari puluhan hingga ribuan.
- Ruam Covid-19
Sementara ruam Covid-19 terbagi menjadi dua kategori, yakni biang keringat dan ruam tipe hive.
"Ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, biasanya mulai di sekitar siku atau lutut serta punggung tangan dan kaki. Kadang-kadang bisa berkerak, berair atau melepuh dan cenderung tidak memengaruhi wajah," ujar UKHSA.
Ruam Covid-19 juga gatal dan seringnya dimulai dengan rasa gatal parah di telapak tangan atau kaki. Biasanya dapat menyebabkan pembengkakan pada bibir dan kelopak mata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter