Suara.com - Kabar duka datang dari keluarga besar Muhammadiyah. Mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia.
Ia dikabarkan meninggal dunia pukul 10.15, Jumat, (27/5/2022), di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Informasi meninggalnya Buya Syafii Maarif ini disebarkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
"Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tgl 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping," kata Haedar Nashir.
Sebelumnya, Buya Syafii Maarif itu sempat dilarikan ke RS karena keluhan sesak napas. Kala itu kondisinya Direktur RS PKU Muhammadiyah Ahmad Faisol mengungkapkan saat ini kondisi Buya sudah semakin stabil. Hal itu diketahui setelah sejumlah pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya.
"Sudah ada perbaikan (kondisi Buya). Sudah nggak begitu sesak. Setelah kemarin kita sudah melakukan tindakan diagnostik," kata Faisol saat dihubungi awak media, Rabu (18/5/2022).
Ketika seorang mengalami sesak napas, sulit atau tidak nyaman bagi untuk mengambil oksigen yang dibutuhkan tubuh. Seorang mungkin merasa seolah-olah tidak mendapatkan cukup udara. Terkadang seorang dapat mengalami masalah pernapasan ringan karena hidung tersumbat atau olahraga yang intens. Namun sesak napas juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit serius.
Banyak kondisi yang dapat membuat merasa sesak napas:
- Kondisi paru-paru seperti asma, emfisema, atau pneumonia
- Masalah dengan trakea atau bronkus, yang merupakan bagian dari sistem saluran napas
- Penyakit jantung dapat membuat merasa sesak napas jika jantung Anda tidak dapat memompa cukup darah untuk memasok oksigen ke tubuh
- Kecemasan dan serangan panik
- Alergi
Perawatan untuk kesulitan bernapas akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Perubahan gaya hidup
Jika hidung tersumbat, berolahraga terlalu keras, atau mendaki di ketinggian menyebabkan gejala Anda, pernapasan Anda kemungkinan akan kembali normal jika Anda sehat. Gejala sementara akan hilang setelah pilek Anda hilang, Anda berhenti berolahraga, atau Anda kembali ke ketinggian yang lebih rendah.
Mengurangi stres
Jika stres menyebabkan masalah pernapasan Anda, Anda dapat mengurangi stres dengan mengembangkan mekanisme koping. Hanya beberapa cara untuk menghilangkan stres meliputi:
- meditasi
- penyuluhan
- latihan
Mendengarkan musik santai atau berbicara dengan teman juga dapat membantu Anda mengatur ulang dan memfokuskan kembali.
Jika Anda khawatir tentang masalah pernapasan Anda dan belum memiliki penyedia perawatan primer, Anda dapat melihat dokter di daerah Anda melalui alat FindCare Healthline.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien