Suara.com - Kadar kolesterol yang tinggi bisa berbahaya. Kondisi ini dapat mengakibatkan stroke karena penumpukan plak di pembuluh darah.
Ada beberapa penyebab peningkatan kolesterol, salah satunya yang paling umum adalah pola makan, yang meliputi makan makanan tinggi lemak jenuh, seperti mentega, kue, biskuit, daging berlemak, dan keju.
Tetapi tingkat kolesterol juga dapat diturunkan dengan mengonsumsi makanan kaya serat, yang merupakan makronutrien.
Bagaimana serat menurunkan kolesterol tinggi?
Dilansir Times of India, serat, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan tingkat kolesterol 'buruk' atau low-density lipoprotein (LDL) dalam darah.
Serat larut menurunkan kolesterol dengan mencegah reabsorpsi empedu di usus. Tubuh kemudian menarik kolesterol dari aliran darah untuk membuat lebih banyak empedu, yang pada akhirnya akan mengurangi tingkat LDL.
Sumber serat larut yang baik untuk dikonsumsi termasuk ubi jalar, terong, okra, brokoli, apel, stroberi, dan plum.
Kacang-kacangan juga makanan sumber serat, seperti kacang polong dan lentil. Oat adalah pilihan sarapan yang baik, karena biji-bijian ini dikemas dengan serat larut.
Para ahli merekomendasikan setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari.
Baca Juga: Potensi Serat Abaka di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Bisa Menghasilkan Devisa di Masa Depan
Sebuah studi yang terbit di The Lancet menemukan bahwa setidaknya 25 gram serat sehari dikaitkan dengan penueunan berat badan, tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.
Mengonsumsi minimal 25 gram serat sehari juga menurunkan risiko terkena diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker payudara serta usus besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut