Suara.com - Indra Bruggman tak menyangka dirinya menderita hipertiroid, yang gejalanya sempat dikira gangguan kesehatan mental hingga parkinson.
Bahkan, Indra Bruggman sempat mendatangan psikiater tetapi tidak mendapatkan jawaban atas kondisinya.
Kemudian, Indra Bruggman memutuskan mendatangi dokter saraf yang mendiagnosisnya menderita hipertiroidisme melalui tes darah.
"Kalau nggak cepat ditanganin, resiko yang paling beratnya jantung saya bisa berhenti. Jadi untungnya saya cepat-cepat ke dokter," kata Indra Bruggman.
Hipertiroid atau hipertiroidisme yang diderita Indra Bruggman adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh. Kelebihan hormon tiroid ini bisa menimbulkan gejala jantung berdebar, tangan gemetar dan berat badan turun drastis.
Bila Anda belum tahu, hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid di bagian depan leher ini berfungsi mengendalikan proses metabolisme tubuh, seperti mengubah makanan menjadi energi, mengatur suhu tubuh dan denyut jantung.
Saat kadar hormon tiroid terlalu tinggi, maka proses metabolisme akan semakin cepat dan memicu berbagai gejala. Karena itu, penyakit ini membutuhkan penanganan medis segera guna mencegah gejala yang lebih buruk.
Penyebab Hipertiroid
Penyebab hipertiroid ini sendiri bermacam-macam, mulai dari penyakit autoimun hingga efek samping obat. Berikut ini dilansir dari Alodokter, beberapa penyebab hipertiroid,
Baca Juga: Cegah Kena Penyakit Jantung, Dokter Minta Masyarakat Terapkan Perilaku CERDIK
- Penyakit celiac akibat autoimun atau kelelahan tubuh yang menyerang sel normal
- Peradangan kelenjar tiroid
- Benjolan, seperti tumor jinak di kelenjar tiroid atau toxic nodular tiroid
- Kanker tiroid
- Tumor di testis atau ovarium
- Konsumsi obat dengan kandungan iodium tinggi
- Keseringan konsumsi makanan dengan kandungan iodium tinggi
Ada pula faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang terkena hipertiroid, seperti berjenis kelamin wanita, riwayat keluarga menderita penyakit graves dan menderita penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 1, anemia atau gangguan kelenjar adrenal.
Pengobatan Hipertiroid
Pengobatan hipertiroid bertujuan untuk mengembalikan kadar normal hormon tiroid dan mengatasi penyebabnya. Tetapi jenis pengobatan yang diberikan juga tergantung pada tingkat keparahan gejala, usia dan kondisi pasien secara keseluruhan.
Adapun beberapa cara mengatasi hipertiroid, yakni dengan mengonsumsi obat-obatan, terapi iodium radioaktif dan operasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia