Suara.com - Memiliki anak jadi dambaan kebanyakan pasangan suami istri. Tetapi, akibat masalah kesehatan tertentu, sejumlah pasangan bisa kesulitan memiliki momongan walau rutin berhubungan seksual.
GM medical bussiness dan operations PT Morula Indonesia dr. Azhar Nurbahri, MD., mengatakan, kesulitan memiliki anak bukan berarti menandakan ada masalah kesuburan pada perempuan tetapi juga erat kaitannya dengan kualitas sperma laki-laki.
"Keinginan punya anak kontribusi bersama, baik calon ibu juga calon ayah. Selama ini pikirnya hanya istri saja. Kalau dari pria paling banyak masalah pada sperma, jadi kondisi tidak memungkinkan punya keturunan."
"Kalau perempuan ada banyak faktor, paling berat karena usia, kalau menikah di atas usia 30 atau 35. Kemudian ada penyakit endrometiosis, PCOS," kata dokter Azhar dalam acara diskusi bersama Alodokter di RSIA Bunda Jakarta, Menteng, Kamis (2/6/2022).
Gangguan kesuburan juga bisa saja terjadi beberapa tahun setelah kelahiran anak pertama.
"Namanya second child behavior, jadi pernah punya anak, tapi 5 tahun kemudian susah punya anak lagi. Bisa jadi karena ibu makin tua, jadi reproduksi berkurang. Lalu masalah pada laki-laki juga, dulu gak ada masalah sperma jadi ada masalah," tuturnya.
Menurut dokter Azhar, berbagai persoalan itu sering ditemukannya di Indonesia. Sehingga permintaan program bayi tabung juga meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Walaupun bayi tabung tidak menjamin 100 persen pasutri bisa memiliki anak, menurut dokter Azhar, program tersebut layak dicoba. Sebab, bukan hanya memberikan harapan agar istri bisa hamil, tapi juga bantu mengeliminasi penyakit genetik yang bisa diturunkan.
"Setiap pasangan dilakukan pemeriksaan lengkap baik pada pria maupun perempuan. Kemudian dilakukan kontrol teratur keduanya. Lalu bisa seleksi penyakit yang jadi masalah, seperti down sindrom dan bisa juga hilangkan penyakit keturunan seperti talasemia," ujarnya.
Baca Juga: Agar Hasil Lebih Akurat, Kapan Waktu yang Tepat untuk Lakukan Tes Kehamilan?
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas