Suara.com - Fitri Tropica sempat mengalami masalah menyusui setelah melahirkan anak keduanya di RSIA Bina Medika Bintaro pada (11/4/2022) lalu. Pasalnya, ia mengalami ASI tidak keluar deras atau hanya berupa titik-titik saja setelah melahirkan anak keduanya.
Fitri Tropica mengaku pengalamannya menyusui anak kedua ini berbeda dengan anak pertama yang ASI-nya langsung deras. Ia pun hanya bisa berdoa sambil memijat payudaranya.
"Tapi qadarullah, entah kenapa cuman keluar titik-titik ASI doang. Tidak langsung mengalir kayak waktu Sada lahir. Hari pertama cuman bisa berdoa aja sambil pijat-pijat payudara berharap alirannya terbuka," kata Fitri Tropica dalam Instagram Story yang dijadikan highlights dengan judul ASI 2.0.
Semua ibu pasti mengharapkan ASI-nya keluar dengan lancar setelah melahirkan agar bisa menyusui. Karena itu, beberapa ibu mungkin langsung khawatir dan cemas ketika ASI tidak keluar atau hanya keluar sedikit setelah melahirkan.
Tapi, percayalah bahwa tidak hanya Anda yang mengalami hal tersebut. ASI tidak keluar atau hanya sedikit itu juga bukan kesalahan ibu.
Karena, pasokan ASI mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk masuk atau meningkat. Berikut ini dilansir dari Healthline, beberapa hal yang menyebabkan ASI tidak keluar atau hanya sedikit setelah melahirkan.
- Kelahiran prematur, terutama bila Anda harus dipisahkan sementara dengan bayi
- Riwayat kesehatan tertentu, seperti diabetes atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).
- Obesitas
- Pernah mengalami infeksi
- Melahirkan caesar
- Istirahat lama di tempat tidur
- Memiliki masalah tiroid
- Kelahiran traumatis atau perdarahan postpartum
- Tidak bisa menyusui dalam beberapa jam pertama setelah melahirkan
Karena produksi ASI itu berkaitan dengan permintaan atau keluarnya ASI dari payudara. Jadi, Anda perlu sering merangsang payudara dengan mengeluarkan ASI dan kolostrum sebanyak mungkin.
Meskipun Anda sudah memastikan sering mengosongkan payudara, tetap ada banyak variabel yang bisa mempengaruhi ketika suplai ASI mulai meningkat.
Baca Juga: Semakin Menyebar, Satu Provinsi di Kanada Melaporkan Kasus Cacar Monyet Baru
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental