Suara.com - Meski kasus COVID-19 secara nasional sudah mengalami penurunan, pakar mewanti-wanti risiko penularan masih tetap ada. Itu sebabnya, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi kunci masyarakat aman dalam beraktivitas.
PHBS akan melengkapi rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO) terkait perilaku masyarakat saat pandemi COVID-19 dan rekomendasi Unicef dan UNESCO terkait perilaku masyarakat paska pandemi COVID-19.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan bahwa perilaku manusia sangatlah vital menentukan besar penularan penyakit di dunia. Perilaku manusia berkaitan erat dengan mobilitas hingga aktivitas sosial ekonomi masyarakat.
"COVID-19 telah membawa kita kepada darurat kebencanaan. Namun hikmahnya dapat melatih kita menyesuaikan diri untuk merubah perilaku dalam waktu singkat," kata Wiku dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19.
Karenanya tak heran, baik pemerintah Indonesia maupun negara lain berupaya keras mengendalikan gas-rem agar kondisi kesehatan terus membaik seiring terus menggerakkan roda ekonomi. Di sisi lain, ancaman pandemi selanjutnya tidak terelakkan. Baik karena penyakit yang ada kembali meningkat, maupun cepatnya pertumbuhan penyakit baru. Sehingga cara terbaik saat ini mempertahankan tatanan perilaku teratur dengan penyesuaian.
Terkait perilaku, dapat belajar dari temuan dalam hasil studi Hanratty et al (2021) terkait pandemi influenza di tahun 2009 lalu. Ia menyatakan, kunci mencegah potensi pandemi selanjutnya ialah perilaku hidup bersih dengan menjaga jarak maupun menjauhi kerumunan.
WHO sendiri, per Mei 2022 lalu, dengan prinsip, “Patuhi Bersama, Terlindungi Bersama", telah memperbaharui rekomendasi perilaku masyarakat dalam beraktivitas. Dengan menyesuaikan kondisi kasus COVID-19 secara global. Ada 5 rekomendasi yang dikeluarkan WHO.
Pertama, Inisiatif mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal dengan mengikuti kaidah yang berlaku. Kedua, usahakan menjaga jarak jika mampu, bahkan dengan orang tampak sehat, sekaligus menjauhi kerumunan. "Untuk menjamin proteksi terbaik dari penularan selama pandemi COVID-19 belum dinyatakan usai," imbuh Wiku.
Ketiga, gunakan masker yang sempurna menutupi mulut dan hidung ketika sulit menjaga jarak, sedang berada dalam ruangan tertutup atau bersirkulasi udara minim. Keempat, rajin membersihkan tangan dengan tisu basah beralkohol, sabun, atau air.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 8 Juni: Positif 288, Sembuh 96, Meninggal 0
Kelima, terapkan etika menutupi mulut dan hidung saat batuk dan bersin. Bisa menggunakan siku, atau tisu. Jika dengan tisu, maka buanglah segera dan mencuci tangan setelahnya. Dan keenam, jika bergejala mirip COVID-19, segera periksakan diri dan inisiatif isolasi mandiri sampai sembuh.
"Rekomendasi perilaku bersih yang berkelanjutan ini diharapkan berdampingan dengan sikap kepercayaan diri masyarakat dalam menerapkannya. Serta didukung dengan edukasi kesehatan yang baik," tambah Wiku.
Lalu, dalam menyongsong kehidupan pasca pandemi COVID-19, UNESCO sebagai lembaga pendidikan dan kebudayaan dunia telah menyusun 9 aksi publik. Salah satunya memastikan literasi saintifik tidak terlepas dari kurikulum pendidikan formal.
Selain dari segi perilaku, UNICEF sebagai lembaga dunia yang peduli kesejahteraan ibu dan anak, juga merekomendasikan penguatan infrastruktur kesehatan perlu diteruskan dan ditingkatkan. Dengan perbaikan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan, perbaikan pencatatan dan pelaporan kasus (surveilans), pemberdayaan masyarakat, vaksin COVID-19 menjadi program imunisasi rutin, serta memperkuat aspek logistik dan pasokan material dan alat kesehatan.
Dari rekomendasi-rekomendasi ini, sudah sepatutnya dibarengi penelitian maupun program pemantauan implementasinya di lapangan. Agar dipastikan berjalan baik dan berkelanjutan, tidak terkesan baru, sehingga mengakar dan membudaya.
Terakhir, untuk melengkapinya, akan sempurna dengan turut menegakkan perilaku sehat menyongsong kehidupan pasca pandemi COVID-19. Yaitu cukup tidur, tetap terhidrasi, makan makanan yang sehat dan bernutrisi, serta tetap aktif dengan berolahraga.
Berita Terkait
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar