Suara.com - Wabah penyakit hepatitis akut misterius di dunia belum berhenti. Data Organisasi Kesehatan Dunia WHO, infeksi virus itu telah menyebar ke 34 negara, termasuk Indonesia.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom mengaku pihaknya belum bisa memastikan penyebab hepatitis akut. Ia juga mengatakan jumlah kasus hepatitis akut misterius itu telah lebih dari 700.
"Lebih dari 700 kemungkinan kasus kini telah dilaporkan ke WHO dari 34 negara, dan 112 kasus lainnya sedang diselidiki," kata Tedros dalam media Briefing di Jenewa pada Rabu (8/6/2022), sebagaimana dikutip dari situs resmi WHO.
Puluhan anak di antaranya bahkan mengalami kondisi buruk hingga membutuhkan transplantasi hati.
"Setidaknya 38 dari anak-anak ini membutuhkan transplantasi hati dan 10 telah meninggal. WHO terus bekerja sama dengan negara-negara untuk menyelidiki penyebab hepatitis pada anak-anak ini," ujarnya.
Dari hasil penyelidikan para ilmuwan saat ini, lima virus yang umumnya menyebabkan hepatitis A sampai E tidak terdeteksi dalam ratusan kasus tersebut.
WHO pertama kali menerima laporan kasus hepatitis akut misterius di Inggris pada awal April 2022. Saat itu, 10 anak dilaporkan mengalami gejala mirip hepatitis, tetapi saat diselidiki tidak ada satu pun virus hepatitis A hingga E dalam tubuh pasien.
Penyakit tersebut bahkan menyebar ke berbagai negara Eropa dan Afrika. WHO akhirnya menetapkam status Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap wabah hepatitis akut misterius pada 23 April 2022.
Baca Juga: Pakar Ungkap 4 Alasan WHO Belum Cabut Status Pandemi Covid-19 di Seluruh Dunia
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia