Suara.com - Sekilas, gejala cacar monyet hampir sama dengan penyakit yang disebabkan virus lainnya seperti campak, rubella, dan flu Singapura. Keempat penyakit tersebut diketahui sama-sama menyebabkan demam tinggi dan ruam merah di tubuh.
Tapi ternyata, ada ciri dasar yang bisa menentukan apakah seseorang menderita cacar monyet atau bukan. Hal itu dijelaskan oleh Ahli Infeksi dan Penyakit Tropis Anak dr Irma Rezky Ratu, SpA(K).
Berbicara dalam acara Instagram Live Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beberapa waktu lalu, dr. Irma menyebut salah satu gejala khas cacar monyet adalah munculnya lesi atau bentol berisi cairan nanah di telapak tangan dan telapak kaki.
"Cacar monyet itu lesinya muncul di telapak tangan dan telapak kaki. Cacar air lesinya tidak ada di area tersebut," kata dr. Irma dalam sesi diskusi di Instagram @idai_ig, Selasa (7/6) lalu.
Selain itu, jika dibandingkan dengan cacar air, kasus ruam dan lesi pada pasien cacar monyet tidak begitu banyak di area badan. Sementara ruam cacar air dominan terjadi di area tengah tubuh seperti di dada, perut, atau punggung belakang.
Kata dr. Irma, hal itu juga yang menjadi pembeda antara sakit cacar monyet dengan cacar air.
Dalam acara yang sama, Dokter Spesialis Anak Konsultan, dr. I Made Gede Dwi Lingga menyebut bagaimana gejala umum cacar monyet juga dapat membuat bingung karena serupa dengan penyakit lainnya seperti campak, rubella, dan flu Singapura.
"Kita di Indonesia mengenal beberapa penyakit yang menyebabkan demam dan ruam seperti cacar monyet. Tapi sehari-hari kita juga hadapi penyakit lain yang mirip dan membuat bingung apakah ini cacar monyet atau bukan," kata dr. Dwi Lingga.
Untuk penyakit campak misalnya, deman akan dibarengi ruam di sekujur tubuh dan sebabkan gejala khas campak lain seperti mata merah belekan serta batuk dan pilek.
Baca Juga: Banyak Pengusaha Hotel di Bali Keluhkan Sulitnya Dapat Pinjaman Bank
"Perkembangan ruam juga tidak seperti cacar monyet atau monkeypox. Ada bentolan tapi tidak ada bentukan air atau nanahnya. Kalau monkeypox, perkembangannya seperti itu (bernanah)."
Sementara demam dan ruam yang disebabkan oleh rubella memiliki kekhasan berupa pembesaran kelenjar di tubuh. Perkembangan ruam akibat rubella juga tidak akan menyebabkan nanah dan lesi atau keropeng.
"Nah, bagaimana dengan flu Singapura? Penyakit ini lesinya bisa ada di telapak tangan. Tapi walau lesi flu Singapura bisa ada cairannya, tapi tidak menjadi keropeng seperti yang terjadi pada penyakit cacar monyet," terang dr. Dwi Lingga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan