Suara.com - Banyak orang sering mengeluhkan kepala terasa berat. Untuk mengatasinya, sejumlah orang biasanya akan memilih langsung minum obat sakit kepala atau tidur. Sebenarnya apa penyebab kepala terasa berat? Mari simak penjelasannya berikut ini.
Diketahui, kepala adalah bagian tubuh yang besar dan berat. Pada seorang anak, kepala dapat mencapai 1/4 dari tinggi badannya. Pada orang dewasa, berat kepala 10-14 pon dan beban ini harus diimbangi dengan kekuatan otot leher. Jika tidak seimbang, maka kepala akan terasa berat.
Kepala berat adalah jenis gangguan sakit kepala yang umum, dan Anda dapat mengalaminya sesekali atau kronis (lebih dari 15 hari per bulan). Kepala terasa berat ini adalah jenis gangguan sakit kepala primer yang tidak disebabkan oleh masalah medis atau neurologis yang serius.
Biasanya, kepala terasa berat didiagnosis berdasarkan gejala, tetapi Anda mungkin memerlukan beberapa tes diagnostik. Kepala terasa berat memang mengganggu, tetapi tidak berbahaya, dan biasanya ditangani dengan obat bebas di pasar dan dengan beristirahat.
Penyebab Kepala Terasa Berat
Ada sejumlah pemicu yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami kepala terasa berat. Melansir dari sejumlah sumber, berikut ini penyebab kepala terasa berat secara umum yang perlu diketahui.
1. Kurang tidur
Bila Anda tidak tidur nyenyak atau jika Anda tidak cukup tidur, Anda bisa mengalami sakit kepala atau kepala terasa berat. Ini biasanya membaik setelah tidur restoratif yang baik.
2. Stres atau kecemasan
Baca Juga: Cegah Risiko Stroke karena Dehidrasi, Jemaah Haji Perlu Perhatikan Air Minum
Mengalami rasa khawatir yang berlebihan, terlalu banyak berpikir, stres, cemas, dan konflik juga dapat memicu kepala terasa berat. Oleh karena itu, pastikan Anda menghindari hal-hal yang membuat stres atau cemas agar terhindar dari sakit kepala maupun kondisi kesehatan lainnya.
3. Kelaparan atau dehidrasi
Tahukah Anda bahwa kelaparan dan dehidrasi dapa menjadi pemicu kepala terasa berat? Pasalanya, ketika tubuh Anda kekurangan nutrisi dan cairan, itu bisa bermanifestasi sebagai sakit kepala.
4. Cacat penglihatan yang tidak dikoreksi
Mata yang tegang dapat menyebabkan sakit kepala. Jika Anda memakai lensa korektif, peningkatan sakit kepala bisa menjadi sinyal bahwa Anda memerlukan resep yang diperbarui karena perubahan penglihatan.
5. Pelepasan stres
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien