Suara.com - Kata diet tentu tidak asing di telinga masyarakat, karena seringkali dikaitkan dengan tujuan menurunkan berat badan.
Sayangnya, kebanyakan orang melakukannya tanpa memperhatikan kebutuhan kalori minimal dan kandungan gizi yang seimbang seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin.
Head of Nutritionist dari Sirka (aplikasi untuk konsultasi diet sehat) Sahnaz Zahiya, S.Gz, mengemukakan bahwa diet yang dilakukan dengan tidak memperhitungkan kebutuhan gizi yang tepat, dapat berefek negatif untuk jangka panjang dan jangka pendek.
“Rasa lapar, emosi yang tidak stabil, rasa lemas, malas beraktivitas, hingga hal-hal seperti rambut rontok, kulit kusam, dan muncul jerawat adalah contoh dari efek jangka pendek," jelasnya dalam siaran pers yang Suara.com terima Selasa (14/6/2022).
Sahnaz menambahkan bahwa diet yang tidak seimbang juga merupakan salah satu pencetus penyakit kronis seperti Diabetes, Stroke, Hipertensi, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, apabila kita mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat, maka risiko mengidap Diabetes akan menjadi lebih tinggi. Begitu pula jika kita mengonsumsi terlalu banyak lemak.
"Kita akan berisiko mendapatkan kolesterol tinggi dan Stroke. Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak makanan asin juga dapat meningkatkan risiko Hipertensi," pungkasnya.
Untuk itu, ia pun memberi solusi mudah agar diet yang kita jalani tetap aman untuk kesehatan. Menurutnya adalah dengan memperhatikan kecukupan tiap jenis gizi. Serta jangan lupa untuk mengonsumsi gizi yang seimbang, yang sebaiknya jangan hanya satu jenis gizi saja.
Lalu, pastikan bahwa kalori yang dikonsumsi tidak kurang atau lebih dari kebutuhan harian. Terakhir, batasi makanan tinggi gula, lemak dan garam. Tapi, meskipun terdengar sederhana, faktanya, melakukan diet sehat dan seimbang sering kali cukup sulit dilakukan oleh kebanyakan orang.
Baca Juga: Tertarik Mencoba Diet Keto atau Intermittent Fasting? Dokter Gizi Ingatkan Hal Ini
Ditambah dengan harga konsultasi dengan dokter gizi yang terbilang cukup mahal. Hal tersebutlah yang membuat Sirka hadir untuk membantu masyarakat untuk memperbaiki pola makan dan
membangun pola hidup sehat melalui program pendampingan oleh Ahli Gizi.
CEO & Co-Founder Sirka, Rifanditto Adhikara mengatakan bahwa program diet di dalam aplikasi Sirka dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan zat gizi, goal dan aktivitas setiap orang.
Selama program (3 atau 6 bulan), pengguna akan dibantu untuk dapat membangun pola makan sehat sesuai gaya hidup dan rekomendasi dari ahli gizi secara eksklusif.
"Ahli gizi akan melihat kebutuhan zat gizi berdasarkan kebiasaan makan, aktivitas dan penyakit yang klien derita agar diet berjalan efektif sesuai tujuan yang diinginkan,” jelas Rifanditto.
Diharapkan, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang semangat untuk membangun gaya hidup yang lebih sehat. Sehingga, fokusnya bukan hanya pada menurunkan atau menaikkan berat badan saja, tapi juga memperbaiki gaya hidup untuk jangka panjang.
Dengan begitu, kata Rifanditti mereka tetap bisa mengaplikasikan metode yang didapat selama program ke dalam kehidupan sehari-hari seumur hidupnya.
Berita Terkait
-
Studi Baru Ungkap Pola Makan yang Bisa Menurunkan Berat Badan
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Siswa SD Kediri Ceria, Makan Bergizi Gratis Ditemani Power Rangers
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Kepala BGN Kena 'Sentil' Komisi IX DPR Soal Proses Pengajuan Tambahan Anggaran ke Kemenkeu
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia