Suara.com - Jika biasanya anak lelaki mulai mengalami pubertas mulai usia 11 tahun, namun beda dengan kisah anak lelaki yang satu ini. Balita lelaki berusia 2 tahun ini sudah mengalami pubertas.
Akibat kondisi ini, balita yang masih minum susu dari botol ini sudah memiliki otot di lengannya, bahkan di sekitar penisnya sudah ditumbuhi rambut kemaluan.
"Saya tahu itu tidak normal. Bahkan penisnya akan mengalami ereksi, dan berat badannya bertambah secara drastis," ujar Erica sang ibu, seperti ditulis Insider, Kamis (16/6/2022).
Erica sendiri mengakui jika anaknya memang sekilas terlihat seperti anak lelaki berusia 4 atau 5 tahun.
Ini karena saat ia berusia satu tahun memiliki berat 16 pon atau sekitar 11,7 kilogram, tapi satu tahun berikutnya berat anak itu setiap bulan selalu bertambah 2 pon atau 0,9 kilogram setiap bulannya.
"Bahkan tidak hanya lemak yang bertambah, tapi otot juga," jelas Erica.
Saat diperiksa, sang balita diketahui memiliki hormon testosteron yang jumlahnya sama seperti lelaki dewasa. Bahkan ia juga punya tingkat kepadatan tulang yang sama dengan anak berusia 4,5 tahun.
Testosteron adalah hormon reproduksi yang penting dan umum ditemukan pada laki-laki. Hormon ini juga mempengaruhi seksual lelaki yang diproduksi di bagian testis atau buah zakar.
Tes lain juga menunjukan, ia tidak memiliki penyebab lain seperti tumor atau kelainan bawaan yang mempengaruhi kelenjar adrenal.
Baca Juga: Viral Balita Sedih Lihat Pedagang Kerupuk di Lampu Merah, Publik Auto Beri Pujian
"Ini sangatlah menakutkan, karena tidak ada yang tahu apa yang terjadi," ungkap Erica.
Lalu ada salah satu rekan yang bertanya, apakah putranya pernah terpapar dengan pengobatan testosteron buatan untuk lelaki dewasa.
"Suami saya memang menggunakan gel testosteron selama beberapa tahun, ini karena ayahnya itu lahir dengan kondisi testis yang kompleks," tutur Erica.
Erica cukup terkejut, karena menduga paparan gel topikal yang banyak diduga menyebabkan masalah pada putra kecilnya.
"Saya menghabiskan dua tahun hidup saya dan berpikir sudah memberikan perlindungan dan perawatan kepadanya, padahal lingkungannya sendiri terkontaminasi," cerita Erica.
Adapun Peter sang suami, menggunakan jenis produk untuk mengatasi masalah kekurangan hormon testosteron pada lelaki.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan