Seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia sudah mulai berhasil meredakan kasus pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak tahun 2019 silam. Diketahui, virus corona ini memiliki berbagai macam variasi selama mewabah di dunia terutama di Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, setidaknya ada 10 varian virus corona. Varian virus tersebut resmi menyandang nama yang diambil dari alfabet Yunani, dari Alpha, Beta, Delta, hingga Gamma.
WHO menyebutkan bahwa penggunaan nama untuk varian baru virus corona tersebut digunakan untuk menghindari stigmatisasi terhadap negara di mana varian-varian virus corona tersebut pertama dideteksi.
Lalu, seperti apa urutan mutasi virus corona yang juga mewah di Indonesia tersebut? Berikut informasi lengkapnya.
1. Varian Alpha
Varian Alpha ini disematkan pada varian virus corona yang pertama kali dideteksi di Inggris. Varian ini pertama ditemukan pada Desember 2020, nama ilmiah dari varian virus tersebut adalah B.1.1.7. Diketahui, varian Covid-19 ini lebih menular sehingga memicu peningkatan kasus Covid-19 dan rawat inap.
2. Varian beta
Varian Beta ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Varian Beta merupakan salah satu varian SARS-CoV-2 yang mengkhawatirkan pada saat itu menurut WHO. Varian virus corona tersebut dilabeli B.1.351, varian ini berpotensi mempengaruhi kemanjuran vaksin Covid-19 yang ada. WHO resmi memberikan nama Beta, sebagai varian yang terdeteksi pertama kali di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada Oktober 2020.
Diketahui, varian ini juga memiliki kemampuan penularan yang tidak kalah mematikan.
Baca Juga: Sensasi Aneh di Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19, Begini Cara Deteksinya!
3. Varian Gamma
Varian Gamma ditunjukkan untuk menyebut varian virus corona yang berasal dari Brasil, dimana sebelumnya disebut sebagai varian P.1.
Mutasi virus SARS-CoV-2 di Brasil tersebut menjadi pemicu lonjakan kasus Covid-19 di Brasil.
4. Varian Delta
India sempat mengalami lonjakan kasus Covid-19 dan menyebabkan angka kematian yang luar biasa di negara tersebut. Kejadian ini bahkan sampai melumpuhkan rumah sakit, bahkan krematorium di hampir seluruh negara bagian India hampir tidak sanggup melayani pengurusan jenazah para pasien yang meninggal akibat Covid-19 tersebut.
Varian ini disebut juga B.1.617.2, disebut-sebut memiliki mutasi ganda virus corona dan diduga sebagai pemicu lonjakan Covid-19 di India. WHO kemudian menyebut nama baru untuk varian virus corona di India tersebut sebagai varian Delta.
Diketahui, varian tersebut memiliki mutasi ganda E484Q dan L452R, dimana mutasi E484Q disebut-sebut memiliki kesamaan dengan E484K, mutasi tersebut ditemukan pada varian Beta dari Afrika Selatan, dan pada varian Gamma.
5. Varian Epsilon
Varian ini merujuk pada varian baru yang ditemukan di California, Amerika Serikat, yaitu B.1.427/B.1.429.
Varian Epsilon tersebut telah memicu lonjakan dengan menyumbang sebesar 52 persen kasus Covid-19 di California, 41 persen kasus Covid-19 di Nevada, dan menyumbang sebanyak 25 persen kasus Covid-19 di Arizona.
6. Varian Zeta
Sama halnya seperti P.1 atau varian Gamma, varian P.2 juga menyandang nama baru yang disebut varian Zeta. Varian ini pertama kali ditemukan di Brasil. Meskipun terdeteksi memiliki mutasi E484K, tetapi varian Zeta ini dikabarkan tidak begitu kuat untuk ditetapkan sebagai varian corona yang mengkhawatirkan.
7. Varian Eta
Varian Eta merujuk pada varian B.1.525 yang terdeteksi di Inggris pada tahun 2021. Virus tersebut diketahui memiliki beberapa mutasi pada gen protein spike virus corona.
8. Varian Theta
Varian Theta ini merujuk pada varian P.3 yang pertama kali ditemukan di Filipina pada 13 Maret 2021. Diketahui, varian ini memiliki tingkat penularan yang tinggi dibandingkan versi asli SARS-CoV-2.
9. Varian Lota
Varian Lota ini merujuk pada varian B.1.526 yang pertama kali ditemukan di New York, Amerika Serikat.
10. Varian Kappa
Varian B.1.617.1 merupakan varian kedua yang pertama kali ditemukan di India. Varian ini juga diketahui mengandung mutasi ganda. Varian ini disebut juga sebagai varian Kappa.
Diketahui, di antara lebih dari 2,7 juta kasus Covid-19 yang ada di India, sub-garis keturunan B.1.617.1 dan B.1.617.2 ini ditemukan pada 21 persen dan 7 persen dari semua sempel.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Sensasi Aneh di Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19, Begini Cara Deteksinya!
-
Siap-siap! Menkes Prediksi Puncak Covid-19 Bisa Tembus 25 Ribu Per Hari
-
Bisakah Seseorang Terinfeksi Covid-19 BA.4 dan BA.5 Secara Bersamaan?
-
Update Covid-19 Global: Belasan Juta Vaksin AstraZeneca yang Akan Disumbangkan ke Negara Miskin Kedaluwarsa
-
Survei: Makin Banyak Orang Hindari Berita Penting, Lebih Suka Akses lewat TikTok
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja