Suara.com - Organisasi bidan di Inggris meminta agar frasa 'persalinan normal' atau 'persalinan alami' dihilangkan guna menekan angka kematian ibu dan anak yang sia-sia.
Royal College of Midwives menemukan bahwa banyak perempuan merasa tersinggung oleh bahasa yang mereka anggap cukup menghakimi, setelah memilih melahirkan dengan metode sesar.
Banyak ibu yang 'tidak melahirkan normal', merasa telah gagal menjadi perempuan seutuhnya dan atau entah bagaimana, pengalaman melahirkan mereka dianggap tidak sempurna.
Serikat sekaligus organisasi profesi bidan di Inggris itu juga menyebut perempuan menginginkan deskripsi yang 'tidak menghakimi dan tidak hierarkis' terkait melahirkan sesar atau melahirkan alami.
Permintaan itu muncul setelah adanya laporan tentang sekitar 200 bayi dan ibu mati sia-sia di Shrewsbury dan Rumah Sakit Telford NHS Trust akibat 'obsesi' aneh menolak metode sesar serta menaikkan tingkat kelahiran secara alami.
Dalam laporan terbaru Royal College of Midwives, sebanyak 8.000 orang di Inggris termasuk perempuan, pasangan mereka, dokter dan bidan dimintai tanggapan terkait metode kelahiran.
Sebanyak 1.500 perempuan yang melahirkan dalam lima tahun terakhir kemudian memberikan pandangannya.
Hasilnya, frasa 'persalinan dan kelahiran normal' dan 'persalinan dan kelahiran alami' adalah dua ungkapan yang memicu kemarahan terbesar.
Studi ini juga merekomendasikan beberapa istilah yang baiknya digunakan oleh para profesional kesehatan dan peneliti seperti 'kelahiran vagina spontan' untuk kelahiran tanpa intervensi atau 'persalinan yang diinduksi' ketika persalinan terjadi karena induksi.
Baca Juga: Stasiun Geofisika Palu Survei Sesar Aktif Pemicu Gempa Bumi di Mamuju
"Hubungan antara bidan dan ibu adalah hubungan yang sangat intim. Peran bidan adalah menasihati dan mendukung perempuan, mendengarkan mereka dan memberikan advokasi atas nama mereka. Untuk melakukannya dengan sukses, kita harus berbagi bahasa," kata Kepala Eksekutif Royal College of Midwives, Gill Walton dikutip dari Daily Mail, Kamis (16/6/2022).
Secara historis, gagasan 'kelahiran normal' di Inggris telah dipromosikan oleh Royal College of Midwives, National Childbirth Trust (NCT) dan Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG) lewat pernyataan konsensus kelahiran normal pada tahun 2007.
Dan pada April lalu, NHS mengunggah imbauan berupa iklan di mana bidan diminta berkomitmen untuk menjalani metode 'kelahiran normal' dan meminta 'bidan fokus pada normalitas'.
Namun dalam sebuah hasil penyelidikan tahun 2015, dinyatakan ada 11 bayi dan satu ibu di Morecambe Bay NHS yang meninggal dunia dan dianggap dapat dihindari andai bidan yang menangani persalinan tersebut tidak terlalu bersemangat mengejar persalinan alami.
Dikatakan, terkadang hal tersebut malah menyebabkan perawatan yang tidak pas dan tidak aman.
Dua tahun kemudian atau pada tahun 2017, Royal College of Midwives menghentikan kampanye 'kelahiran normal' dan menghapus saran agar bidan memaksakan kelahiran alami.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?