Suara.com - Pasien kolesterol tinggi lebih berisiko mengalami masalah kesehatan seperti serangan jantung dan stroke. Untuk itu mereka diminta menjaga gaya hidup termasuk pola asupan harian.
Sementara itu, daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang disebut-sebut harus dihindari oleh penderita kolesterol tinggi.
Pertanyaannya kini, benarkah anggapan itu dan apakah seorang penderita kolesterol tinggi boleh mengonsumsi daging sapi?
Dilansir dari Hello Sehat, hal tersebut tidak sepenuhnya benar dan salah. Pada dasarnya, semua jenis daging merah, termasuk daging sapi, memiliki kandungan lemak jenuh.
Konsumsi lemak jenuh berlebihan inilah yang berpotensi menambah kadar kolesterol dalam darah serta meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Dalam 100 gram daging sapi, terdapat lemak total sekitar 12-42 gram dan 78-94 mg kolesterol. Angka tersebut termasuk tinggi jika dibandingkan dengan daging ayam yang rata-rata hanya mengandung 5 gram lemak total dan 85 mg kolesterol.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap bagian daging sapi bisa saja mengandung kadar kalori, lemak, dan kolesterol yang berbeda-beda.
Meski mengandung lemak dan kolesterol yang cukup tinggi, daging sapi sebenarnya masih menyimpan banyak manfaat untuk tubuh, seperti sumber protein, zat besi, dan vitamin yang diperlukan tubuh.
Dengan kata lain, penderita kolesterol tinggi masih boleh makan menu ini selama tidak berlebihan dan mengonsumsinya dengan cara yang tepat.
Baca Juga: 3 Fakta Internet Explorer Resmi Mati Usai Jadi Browser Legendaris 27 Tahun
Pilihlah bagian daging berjenis lean meat atau yang mengandung lemak paling sedikit, seperti potongan has dalam atau tenderloin, sampil (chuck), paha belakang (round), dan
pinggang (sirloin).
Hindari juga konsumsi daging sapi dalam bentuk olahan, seperti sosis atau daging asap. Daging sapi olahan sudah diproses sedemikian rupa sehingga kandungan kalori, lemak, serta garamnya jauh lebih tinggi.
Untuk alternatif lain yang lebih aman, pengidap kolesterol sebaiknya mendapatkan asupan protein dari daging lain, seperti ayam dan ikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan