Suara.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah terkait pengetatan dalam upaya pencegahan Covid-19. Beberapa di antaranya terkait pemakaian masker di luar ruangan juga tes PCR atau antigen bagi pelaku perjalanan.
Anggota Kajian Penyakit Menular IDI Dr. dr. Erlina Burhan mengatakan, tindakan itu perlu kembali digalakan untuk mencegah tertular Covid-19 Omicron subvarian BA.4 dan BA.5.
"Kalau sebelumnya pemerintah memberikan pelonggaran untuk melepas masker seperti di ruangan terbuka, maka PB IDI sekarang menganjurkan itu diubah. Jadi kembali ajak masyarakat memakai masker karena kasus naik."
"Awal Febuari, (kasus harian Covid-19) kita sudah 200-an, sekarang semakin tinggi bahkan di atas 1000 per hari," ujar dokter Erlina dalam diskusi media di kantor PB IDI, Menteng, Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Dokter Erlina berpesan, sebaiknya masyarakat jangan menggunakan masker kain, melainkan masker medis.
Selain itu, rekomendasi tes PCR dan antigem bagi pelaku perjalanan juga penting diberlakukan kembali. Sebab, infeksi Omicron BA.4 dan BA.5 mudah menular juga cenderung ringan bahkan tidak bergejala pada orang yang sudah divaksinasi.
"PB IDI menganjurkan untuk yang traveling dianjurkan kembali untuk melakukan tes PCR atau antigen negatif. Karena BA.4 dan BA.5 ini cepat menular dan (gejala) ringan."
"Kadang orang gak sadar kalau dia sakit padahal tetap menularkan. Kalau orang berada di dalam pesawat, dalam kereta, itu kan lama, jadi pajanan atau paparan virus terus terjadi," jelasnya.
Tiga rekomendasi lainnya, PB IDI meminta pemerintah terus meningkatkan tindakan testing dan tracing Covid-19. Juga mempercepat cakupan vaksinasi booster, terutama pada kelompok rentan seperti orang lanjut usia.
Baca Juga: Klaim Dokter Terawan Soal Vaksin Nusantara: Tak Perlu Booster Hingga Ampuh Lawan Omicron Terbaru
Percepatan vaksinasi booster tersebut tidak hanya menjadi tanggungjawab dari pemerintah pusat. Dokter Erlina mengatakan bahwa setiap kepala daerah juga harus melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan cakupan vaksinasi booster.
"Karena secara nasional, cakupan booster kita sekarang baru 23 persen," ungkap Erlina.
Terakhir, dokter spesialis paru di RSPI Sulianti Saroso itu mengingatkan agar masyarakat selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Perilaku hidup bersih dan sehat itu tidak hanya penting untuk pencegahan covid, tetapi juga penyakit menular lainnya seperti tuberkulosis dan influenza," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?