Suara.com - Banyak orang menganggap gangguan membaca disleksia sebagai hambatan atau kerugian. Faktanya, psikolog menganggap gangguan ini memiliki keuntungan tersendiri.
"Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja baru untuk membantu kita lebih memahami kekuatan kognitif pengidap disleksia," kata psikolog Helen Taylor dari Universitas Cambridge, Inggris, dilansir Science Alert.
Disleksia ditandai dengan kesulitan mengubah format visual dari sebuah kata tertulis menjadi seperangkat suara yang bermakna atau fonem.
Umumnya, gangguan ini membuat kemampuan membaca pengidap muncul sekitar satu tahun dari teman sebaya, mengganggu peluang belajar secara berkelanjutan.
Namun, ternyata selama puluhan tahun psikolog telah mencatat bahwa pengidap disleksia cenderung lebih baik dalam penalaran abstrak dan memprediksi hasil.
"Kami percaya bahwa area kesulitan yang dialami oleh penderita disleksia dihasilkan dari pertukaran kognitif antara eksplorasi informasi baru dan eksploitasi pengetahuan yang ada," imbuh rekan psikolog Martin David Vestergaard dari Universitas Cambridge, Inggris.
Sisi positfinya, mereka memiliki peningkatan kemampuan di bidang tertentu, seperti penemuan, kreativitas, dan ciptaan.
Kelak, disleksia tidak akan bermanifestasi sebagai ketidakmampuan. Sebaliknya, justru akan meningkatkan keterampilan dalam pengambilan keputusan secara cepat.
Secara umum, gangguan disleksia memang memiliki hambatan, tapi kondisinya akan berubah dengan mengendalikan faktor-faktor yang memperburuknya.
Baca Juga: Ulasan Buku Buatlah Ibumu Tersenyum: Pentingnya Menanamkan Budaya Membaca
Misalnya, memperbaiki cara didik atau cara membahas kemampuannya, yakni bukan sebagai kerugian, tapi hal baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!