Suara.com - Bintang sinetron Bidadari, Marshanda dikabarkan hilang di Amerika Serikat dalam kondisi episode manik.
Kabar itu disampaikan oleh salah seorang teman Marshanda, Sheila Salsabila di Instagram pada Senin (27/6/2022).
Dalam unggahannya, Sheila mengatakan bahwa Marshanda hilang di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Ia sampai menandai akun Instagram Jokowi mengingat gangguan bipolar Marshanda sedang kambuh.
"Mohon bantuannya pak @jokowi. Kemarin dia sebut-sebut mama bapak dan @joebiden," sambungnya.
Pada unggahannya, Sheila juga mengatakan bahwa Marshanda tengah dalam Manic Episode atau Episode Manik. Tapi apa itu maksudnya?
Dilansir healthline, Manic, Manik atau Mania adalah kondisi psikologis yang menyebabkan seseorang mengalami euforia yang tidak wajar, suasana hati yang sangat intens, hiperaktif, dan delusi.
Mania atau episode manik adalah gejala umum dari gangguan bipolar.
Manik bisa menjadi kondisi berbahaya karena beberapa alasan. Orang mungkin tidak tidur atau makan saat dalam episode manik.
Mereka mungkin terlibat dalam perilaku berisiko dan membahayakan dirinya sendiri.
Baca Juga: Sempat Gemparkan Publik, Kondisi Marshanda Saat Ini Usai Ditemukan
Orang dengan mania atau manik memiliki risiko lebih besar untuk mengalami halusinasi dan gangguan persepsi lainnya.
Riwayat keluarga mungkin memainkan faktor dalam mania. Menurut Aliansi Nasional untuk Penyakit Mental, orang yang orangtua atau saudara kandungnya memiliki kondisi tersebut lebih mungkin mengalami episode manik.
Namun, memiliki anggota keluarga dengan episode manik tidak berarti seseorang pasti akan mengalaminya.
Beberapa orang rentan terhadap episode mania atau manik karena kondisi medis atau penyakit kejiwaan yang mendasarinya, seperti gangguan bipolar. Pemicu atau kombinasi pemicu dapat menyebabkan mania pada orang-orang ini.
Pemindaian otak menunjukkan bahwa beberapa pasien mania memiliki struktur atau aktivitas otak yang sedikit berbeda.
Dokter tidak menggunakan pemindaian otak untuk mendiagnosis mania atau gangguan bipolar.
Perubahan lingkungan dapat memicu mania. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti kematian orang yang dicintai, dapat menyebabkan mania.
Stres keuangan, hubungan, dan penyakit juga dapat menyebabkan episode manik. Kondisi seperti hipotiroidisme juga dapat berkontribusi pada episode manik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas