Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah berupaya meningkatkan cakupan imunisasi dasar anak secara nasional yang turun akibat kondisi pandemi Covid-19.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., mengungkapkan bahwa ada lebh dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama 2 tahun pandemi.
"Dampak penurunan cakupan sudah mulai terjadi, yaitu adanya kasus luar biasa terhadap penyakit yang dapt dicegah dengan imunisasi, seperti campak rubela dan difteri," kata dokter Maxi dalam konferensi pers virtual program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Selasa (28/6/2022).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah membuka program BIAN sejak Mei 2022 yang dimulai di 27 provinsi di luar Jawa-Bali.
Maxi menyampaikan bahwa BIAN menjadi momen penting untuk menutup kesenjangan pada anak yang belum dapat imunisasi dasar lengkap. Program BIAN di 7 provinsi pulau Jawa dan Bali masuk pada tahap kedua yang baru dimulai Agustus 2022.
Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI Dr. Prima Yosephine, MKM., memaparkan bahwa program BIAN terdiri dari dua kegiatan pelayanan imunisasi. Pertama, memberikan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi campak rubella tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Kedua, imunisasi kejar dengan memberikan satu atau lebih vaksin kepada anak-anak balita yang belum mendapatkannya.
Prima menjelaskan bahwa pemberian vaksin campak rubela diberikan mulai usia 9 hulan hingga 15 tahun. Tetapi, setiap provinsi memiliki kriteria jenjang usia karena disesuaikan dengan tingkat risiko penyakit.
Kemenkes mencatat, pada pengerjaan BIAN tahap pertama ada 5 provinsi yang masih beresiko tinggi terjadi penukaran campak dan rubela. Yaitu Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Baca Juga: Kesehatan Anak di Jawa Barat Dikhawatirkan Terganggu Karena Terhambatnya Imunisasi
"Sehingga kita memberikan imunisasi tambahan campak rubela di sana dari mulai usia 9 bulan sampai 15 tahun," kata Prima.
Sedangkan 12 provinsi lainnya, yaitu Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Seluruh provinsi di Kalimantan, seluruh provinsi di Sulawesi, seluruh provinsi di Nusa Tenggara, seluruh provinsi di Maluku dan seluruh provinsi di Papua, sasaran untuk imunisasi tambahan campak rubela mulai dari 9 bulan sampai 12 tahun.
Untuk tahap kedua pelaksanaan BIAN di Jawa dan Bali, imunisasi tambahan campak rubela untuk DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan diberikan pada anak usia 9 bulan sampai 5 tahun.
"Untuk provinsi Bali dan Yogyakarta Imunisasi campak rubella tidak dilaksanakan. Karena capaian imunisasi campak rubella di sana cukup baik sejak mulai melakukan kampanye di tahun 2017," kata Prima.
Sementara untuk imunisasi kejar dilakukan di 34 provinsi bagi anak usia 1-5 tahun yang belum lengkap imunisasi dasar lengkap, OPV (vaksin polio tetes), IPV (vaksin polio suntik), dan DPT-HB-HIB (vaksin difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia dan meningitis).
"BIAN bisa didapatkan di fasilitas layanan kesehatan, seperti rumah sakit atau klinik. Maupun pos pelayanan imunisasi, seperti Posyandu atau program imunisasi di sekolah," kata Prima.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak