Suara.com - Obat herbal bisa menjadi pilihan, untuk jadi solusi sejumlah penyakit. Memilih obat herbal pun tidak bisa sembarangan, perlu memperhatikan sejumlah aspek untuk keamanan.
Hal penting dan yang paling utama dalam memilih obat herbal adalah, kamu harus mempelajari obat-obatan tersebut secara rinci. Konsultasi dengan dokter membantu kamu mempelajari lebih lanjut tentang obat-obatan herbal yang akan kamu konsumsi.
Tak kalah penting, ikuti petunjuk penggunaan dan konsumsi sesuai dengan ketentuan. Perbanyak referensi kamu dalam mempelajari obat herbal.
Jika kamu menemukan gejala efek samping dan alergi, segera hentikan penggunaan. Seperti dilansir dari Halodoc, berikut poin yang perlu kamu perhatikan dalam mempelajari obat herbal.
Kontraindikasi dan larangan
Pastikan cara pakai dan cara pakai dan konsumsi yang benar. Pastikan juga dosis yang tepat untuk dikonsumsi sesuai kadarnya. Tanyakan juga kepada dokter kamu, terkait kondisi kesehatan kamu apakah cukup aman mengkonsumsi obat herbal tersebut. Pastikan pantangan makanan, minuman, obat-obatan, dan aktivitas yang harus kamu hindari sewaktu minum obat herbal tersebut.
Efek samping
Terbuat dari bahan alami, tidak begitu saja membuat obat herbal jauh dari efek samping. Banyak herbal yang mengandung senyawa kimia alami berpotensi menimbulkan risiko efek samping merugikan. Efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi obat alami, antara lain: alergi, ruam hingga asma.
Pastikan standar resmi
Baca Juga: Pria Muda Arab Makin Banyak Gunakan Viagra dan Obat Anti Impoten, Mengapa?
Standar kesehatan resmi akan membantu kamu menentukan keamanan obat herbal. Akan lebih mudah jika kamu memastikan label Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di kemasan obat herbal kamu. Standar BPOM turut memastikan legalitas dan kualitas,dari obat herbal yang kamu pilih.
"Dengan adanya sertifikasi halal MUI dan BPOM, kamu akan lebih mudah menentukan obat herbal sesuai kebutuhan, seperti yang disediakan Acep Herbal. Seluruh katalog obat herbal yang tersedia terpercaya dengan sertifikasi halal dan BPOM," ujar Acep Suherman, pemilik Acep Herbal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara