Suara.com - Gagasan legalisasi ganja medis menjadi perbincangan sejak adanya seorang ibu yang memohon agar ganja medis dilegalkan untuk pengobatan anaknya. Namun, ternyata ganja medis dengan tanaman ganja dianggap sama oleh banyak orang. Masyarakat pun masih membingungkan hal tersebut. Berikut penjelasannya.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Inonesia (PB IDI), dr. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bahwa ganja medis merupakan senyawa yang berasal dari tanaman ganja. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman ganja tidak bisa langsung digunakan sebagai pengobatan.
Ganja medis
Ganja medis sendiri adalah produk derivatif dari tanaman ganja. Ganja medis digunakan khusus untuk kepentingan pengobatan dan tidak untuk penggunaan rekreasi.
Ganja medis ini berupa ekstrak dari tanaman ganja atau berupa isolaso dari senyawa yang terkandung dalam tanaman ganja.
Kesimpulannya, dari tanaman yang digunakan pada umumnya memang sama. Akan tetapi, tanaman ganja tidak serta merta bisa langsung digunakan untuk pengobatan. Ganja medis harus melewati proses yakni clinical trials, referensi ilmiah, dan kajian pendukung sebelum digunakan untuk terapi atau penyembuhan. Hal ini perlu dilakukan lantaran demi keamanan pasien agar tidak mengalami efek samping yang buruk.
Tanaman ganja
Sedangkan tanaman ganja merupakan tanaman yang benar-benar masih mentah dan tidak melalui proses tersebut. Tanaman ganja tidak boleh langsung dan serta merta dikonsumsi karena ada takaran dosis yang harus dipatuhi.
Pelanggaran dosis dan penyalahgunaan ganja dapat menimbulkan efek samping yang buruk bagi manusia normal pada umumnya maupun terhadap pasien.
Baca Juga: Penggunaan Ganja Medis Harus Berbasis Bukti Klinis
Pemerintah pun menghimbau masyarakat untuk memahami perbedaannya sehingga tidak serta merta menggunakan tanaman ganja untuk pengobatan suatu penyakit hanya karena ada wacana pelegalan.
Penjelasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Ganja Medis
- Dari senyawa tanaman ganja
- Harus melalui proses penelitian
- Dosis ditakar sesuai ketentuan
- Melewati proses clinial trials
Tanaman Ganja
- Bukan untuk kepentingan pengobatan
- Masih belum melewati proses penelitian
- Belum melewati proses clinical trials
- Penggunaan asal asalan tidak diperbolehkan karena tidak sesuai takaran
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Penggunaan Ganja Medis Harus Berbasis Bukti Klinis
-
Bawa dari Thailand, Bule Brazil Ini Mengaku Tak Tahu Jika di Indonesia Ganja Dilarang
-
IDI Tegaskan Perlu Kajian Rinci Penggunaan Ganja Medis
-
Pesan Dari IDI, Penggunaan Ganja Medis Masih Perlu Pengkajian Mendalam
-
Polisi Amankan 2,8 Kg Ganja asal Papua Nugini yang Diselundupkan Melalui Jalan Poros Trans Perbatasan RI-PNG
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja