Suara.com - Dokter anak mengingatkan orangtua untuk memilih bantal yang digunakan untuk bayi dengan seksama. Apa alasannya?
Bayi baru lahir menghabiskan kebanyakan waktunya untuk tidur. Dokter anak mengingatkan kepada orangtua agar jangan memakai bantal terlalu empuk dan tinggi untuk kepala bayi.
Bagi orang dewasa, bantal seperti itu bisa jadi terasa nyaman. Tetapi bagi bayi baru lahir, bantak terlalu empuk dan tinggi justru berbahaya baginya.
Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Universitas Indonesia dr. Cynthia Centauri, Sp.A., menjelaskan bahwa bayi baru lahir masih memiliki leher yang fleksibel. Sehingga apabila bantal terlalu empuk dan tinggi berisiko membuat leher anak melengkung ke belakang atau kepalanya terlalu menunduk.
"Leher bayi masih sangat lunak juga masih sangat fleksibel, kalau misalnya lehernya tertekuk atau terlalu hiper ekstensi, khawatirnya jalan napasnya tertutup. Ini yang kita khawatirkan bisa menyebabkan bayi jadi henti napas," jelasnya.
Menurutnya, bayi boleh saja dipakaian bantal asalkan tidak terlalu empuk dan tinggi tersebut. Penggunaan bantal peyang juga tidak masalah.
Hanya saja, dokter Cynthia menekankan bahwa apabila bayi tidak menggunakan bantal peyang bukan berarti kepalanya akan jadi tidak bulat sempurna.
"Enggak ada wajib pakai bantal peyang. Kita tahu bentuk kepala bayi masih lunak bahkan masih ada ubun-ubun besar dan kecil yang terbuka, ini diperlukan karena lingkar kepala bayi akan bertambah terus seiring bertambah usia dan berat badan terutama usia 2 tahun pertama," paparnya.
Ia menjelaskan bahwa posisi bayi saat tidur justru lebih menentukan bentuk kepalanya nanti. Apabila posisi tidur bayi lebih lama terlentang dan tidak aktif, bisa mengakubatkan bentuk kepala seperti peyang.
Baca Juga: Lahir di Hari Raya Idul Adha, Bayi Tapir Ini Diberi Nama Erli Adha
"Sebetulnya ada cara yang bisa dikerjakan selain menggunakan bantal peyang tersebut, dengan cara di posisikan berpindah-pindah dan ini diperlukan bayi tidak hanya dalam satu posisi terlentang saja tapi bisa juga miring atau tengkurap. Orangtua bisa bantu anak lakukan itu," ujarnya.
Berita Terkait
-
Banjir NTT Telan Banyak Nyawa: Bayi Terseret 2 Km dari Rumah hingga Warga Meninggal Syok Berat!
-
Jika Istri Berhasil Hamil Anak Kedua, Denny Sumargo Janji Biayai Satu Orang untuk Bayi Tabung
-
Bahagia! Zaskia Sungkar Umumkan Kehamilan Kedua Hasil Program Bayi Tabung
-
Promo Baby Diapers Fair Alfamart: Diskon Menggila hingga 40 Persen untuk Popok Si Kecil!
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!