Suara.com - Selain akses layanan kesehatan yang belum merata, literasi kesehatan masih menjadi tantangan di industri kesehatan. Banyaknya tantangan tersebut tentu akan sulit jika diatasi oleh satu pihak saja.
Sebagai bentuk upaya proaktif melawan hoaks dan disinformasi seputar kesehatan, Halodoc bersama TikTok berkolaborasi menghadirkan edukasi kesehatan untuk masyarakat bertajuk #InfoKesehatan.
Melibatkan interaksi para dokter dan masyarakat luas dalam membahas isu seputar kesehatan, inisiatif ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas dengan lebih efektif, mengingat basis besar pengguna TikTok yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Menurut Felicia Kawilarang, Chief Marketing Officer Halodoc, dalam siaran pers tertulisnya, kolaborasi akan sangat bermanfaat untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tepercaya, agar masyarakat senantiasa sehat.
"Kami juga percaya bahwa di era digital saat ini, platform digital memiliki kekuatan untuk mempercepat edukasi kesehatan bagi masyarakat. Kami optimis bahwa konten edukasi yang dikemas dengan menarik dalam kampanye #InfoKesehatan akan sangat bermanfaat bagi banyak masyarakat di berbagai daerah di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, TikTok mencatat bahwa kategori edukasi, khususnya sub-kategori kesehatan (health and wellness) telah menunjukkan performa yang baik di sepanjang tahun 2022 dengan tren yang terus meningkat dari tahun sebelumnya.
Selain itu, survei topik konten isu hoaks di 2021 dari Katadata Insight Center juga menunjukan isu hoaks kesehatan menempati urutan kedua dengan jumlah 39.7% isu, mengalahkan isu hoaks terkait agama.
Oleh karena itu, melalui kampanye #InfoKesehatan, Halodoc dan TikTok akan menghadirkan berbagai konten edukatif seputar kesehatan mulai dari informasi berbagai penyakit, vaksinasi, kesehatan ibu dan anak, kesehatan mental, mitos dan fakta seputar kesehatan, hingga edukasi kesehatan reproduksi.
Adapun konten edukasi dalam kampanye #InfoKesehatan akan diunggah oleh para dokter yang tergabung dalam ekosistem Halodoc ke platform TikTok, dalam bentuk video pendek berdurasi 15-60 detik. Pengguna juga dapat berinteraksi dan menanyakan berbagai pertanyaan seputar kesehatannya secara langsung kepada para dokter tepercaya, dengan memberikan komentar yang nantinya akan dijawab oleh dokter melalui video berikutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?