Suara.com - Varian baru virus corona BA.2.75 yang dijuluki sebagai varian Centaurus sudah terdeteksi di 10 negara.
Ahli virologi menganggap varian Centaurus ini sebagai ancaman nyata. Varian virus corona ini berasal dari India, yang mulai menyebar cepat di Inggris pada Mei 2022.
Kini, varian Centaurus ini pun ditetapkan sebagai varian perhatian. Karena sejauh ini, varian Centaurus ini menyebar lebih cepat daripada varian Omicron.
Meskipun masih belum diketahui varian Centaurus ini bisa menyebabkan penyakit serius atau tidak. Ada teori bahwa varian baru virus corona ini memiliki lebih banyak pelarian kekebalan.
Artinya, varian Centaurus ini diyakini mampu menghindari sistem kekebalan dan perlindungan yang diberikan oleh vaksin Covid-19 atau riwayat infeksi sebelumnya.
Hal lain yang membuat ahli mengkhawatirkan varian Centaurus adalah mutasi pada varian virus corona Covid-19 tersebut. Beberapa mutasi mungkin membuat protein virus mengikat secara lebih efektif.
Shishi Luo dari Helix mengingatkan bahwa virus corona Covid-19 ini belum selesai bermutasi dan tetap menjadi ancaman.
"Kita harus menerima bahwa sekarang kita hidup dengan tingkat risiko yang lebih tinggi daripada sebelumnya," kata Shishi Luo dikutip dari Express.
Dr Tedros Ghebreyesus dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mengatakan virus corona ini berjalan dan berkembang di negara yang belum efektof mengelola kondisi darurat tersebut. Gelobang baru virus corona ini pun menunjukkan bahwa Covid-19 belum berakhir.
Baca Juga: Kim Kardashian Derita Psoriasis Arthritis, Kenali Gejala dan Penyebabnya!
Namun, sulit untuk mengatasi setiap varian baru virus corona akan menjadi vaian perhatian.
Meskipun belum cukup data, centaurus adalah ancaman yang tidak lebih berbahaya daripada varian Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah mendorong gelombang infeksi terbaru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?