Suara.com - Petugas medis telah memperingatkan bahwa wanita yang menderita endometriosis perlu berhati-hati, karena kondisinya bisa menjadi pembunuh diam-diam atau silent killer.
Lebih dari 176 juta wanita di seluruh dunia kemungkinan menderita endometriosis, yang mana kondisi ini menyebabkan berbagai efek samping buruk.
Para peneliti pun memperingatkan bahwa mereka yang terkena endometriosis juga 34 persen lebih mungkin menderita stroke.
Stroke adalah kondisi darurat yang mengancam jiwa, yang biasanya disebabkan oleh penyumbatan yang memutus suplai darah ke otak.
Para ahli di AS memantau lebih dari 112.000 wanita selama periode 30 tahun. Mereka melihat secara khusus hubungan antara penyakit dan stroke iskemik.
Hasil analisis kondisi wanita dalam penelitian ini, 5.244 di antaranya 34 persen lebih berisiko menderita kondisi kronis.
Penelitian yang diterbitkan di American Stroke Association, para ahli mengatakan mereka tidak dapat menentukan jangka waktu antara diagnosis endometriosis dan wanita yang kemudian mengalami stroke.
Penulis studi senior Prof Stacey A Missmer mengatakan dokter harus menyelidiki hubungan keduanya lebih lanjut.
"Temuan ini menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat endometriosis mungkin berisiko lebih tinggi terkena stroke," kata profesor kebidanan, ginekologi dan biologi reproduksi di Michigan State University College of Human Medicine di Grand Rapids dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Suami Kemoterapi karena Kanker, Kok Malah Rambut Tasya Kamila yang Rontok Parah?
Dokter juga harus memeriksa kondisi kesehatan wanita secara keseluruhan, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan faktor risiko stroke baru lainnya. Tidak hanya gejala terkait endometriosis secara khusus, seperti nyeri panggul atau infertilitas.
Sebanyak 93 persen peserta penelitian adalah wanita kulit putih, sehingga sulit untuk memastikan risiko ini juga dialami wanita dari ras lainnya atau tidak.
Meskipun, peneliti juga memperhitungkan faktor risiko lainnya, seperti kebiasaan konsumsi alkohol, berat badan, dan siklus menstruasi.
Para ahli juga menganalisis apakah partisipan mengonsumsi pil kontrasepsi atau obat menopause atau tidak.
Selain itu mereka juga menanyakan kepada pasien riwayat merokok, pola makan, tingkat aktivitas fisik, dan faktor sosial ekonomi seperti pendapatan.
Namun mereka menyimpulkan bahwa hubungan antara dua kondisi tidak dapat dievaluasi. Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim dapat tumbuh pada organ lain seperti saluran tuba, ovarium, dan usus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan