Suara.com - Ruben Onsu tengah mengidap penyakit Empty Sella Syndrome dan penyumbatan sumsum tulang belakang. Kondisi tersebut membuat wajah dan tubuh lelaki berusia 38 itu menjadi pucat pasi.
Sejak divonis dua penyakit tersebut, suami Sarwendah itu mengungkapkan bagaimana dirinya kerap dilingkung rasa takut akan kematian. Hal menyesakkan itu diungkap Ruben Onsu saat berbincang dengan Irfan Hakim.
"Orang selalu bilang jangan takut, jangan takut, tapi kan yang tahu badan kita itu kita ya, jadi gue berusaha aja buat tidur. Ketika gue kebangun (tengah malam) gue gak mau tidur lagi karena gue punya rasa takut (tidak bangun lagi = mati)," ucap Ruben dikutip dari MOP Channel, Rabu (27/7/2022).
Namun apa itu sebenarnya Empty Sella Syndrome? Bagaimana gejala serta apakah membahayakan nyawa?
Melansir laman HopskinsMedicine, Empty Sella Syndrome adalah gangguan yang memengaruhi sella tursika, struktur tulang di tengah tengkorak di bawah otak.
Sella membentuk rongga kecil yang membungkus kelenjar pituitari, organ yang mengatur produksi berbagai hormon di berbagai bagian tubuh. Jika hal tersebut terganggu akan juga mengganggu bagian tubuh lainnya.
Selain itu Empty Sella Syndrome tidak menimbulkan gejala khusus atau komplikasi pada penderitanya. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini menimbulkan beberapa gejala seperti:
- Gairah seks menurun
- Impotensi pada pria
- Haid tidak teratur pada wanita
- Sakit kepala
- Gangguan penglihatan
- Tekanan darah tinggi
Apakah Ini Membahayakan Nyawa?
Dikatakan, penyakit yang satu ini bukanlah kondisi yang mengancam jiwa penderitanya. Terdapat beberapa pengobatan yang dapat dilakukan seseorang untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Sementara itu, dikutip dari WebMd, perawatan untuk Empty Sella Syndrome juga dapat dilakukan dengan beberapa hal di antaranya:
Baca Juga: Idap Penyakit Langka, Ruben Onsu Mulai Takut Mati
Obat-obatan
Untuk pemberian obat-obatan, biasanya dokter akan memberi resep yang dapat membantu memperbaiki pengeluaran jumlah hormon yang tepat pada kelenjar pituitari. Dokter juga akan memberikan obat pereda rasa sakit, khususnya pada bagian kepala yang menekan.
Operasi
Operasi yang dilakukan sendiri mengarah pada seseorang yang mengalami kebocoran pada caira tulang belakang di bagian hidungnya. Operasi juga bisa dilakukan sebelum hal tersebut terjadi agar tidak kejadian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah