Suara.com - Sekelompok ilmuwan yang terdiri dari 18 orang mengklaim bahwa hewan liar yang dijual di sisi barat daya Pasar Grosir Makanan Laut di Wuhan merupakan sumber paling mungkin dari pandemi Covid-19.
Walau belum pasti, peneliti melihat banyak bukti tidak langsung yang secara statistik tidak akan ada tanpa pasar tersebut.
Menurut laporan tim peneliti dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, sebanyak 174 orang tertular SARS-CoV-2 di hari-hari awal wabah pada Desember 2019.
Menurut studi yang terbit di Science, peneliti menemukan mayoritas 155 orang tinggal di tepai barat Sungai Yangtze, tempat pasar Wuhan berada. Tingkat kasus di sekitar pasar tinggi, lapor Science Alert.
Ketika membandingkan kelompok yang terinfeksi dengan populasi umum yang usianya sepantaran di Wuhan, peneliti menemukan tempat tinggal orang yang terinfeksi sangat dekat dengan pasar.
Sekitar 66 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sebelum Januari 2020 juga memiliki paparan langsung ke pasar Wuhan.
Bila pasar adalah sumber infeksi, risiko terinfeksi pada orang yang tinggal di dekatnya akan jauh lebih besar daripada mereka yang rumahnya jauh di kota.
Sementara orang yang rumahnya jauh akan lebih mungkin tertular bila mereka mengunjungi pasar atau bekerja di sana. Inilah yang ditunjukkan oleh data.
Dari analisis spasial, mereka menemukan bahwa sampel positif SARS-CoV-2 terkonsentrasi di sudut barat daya pasar, area yang sama di mana banyak pedagang menjual mamalia hidup dan berisiko membawa virus corona, seperti anjing rakun, musang babi, dan rubah merah.
Baca Juga: Berpotensi Jadi Investasi, Pasar Tas Mewah 'Preloved' Diprediksi Semakin Diminati
"Lima dari sampel lingkungan positif SARS-CoV-2 diambil dari satu kios yang menjual mamalia hidup pada akhir 2019. Kedelapan kasus Covid-19 yang terdeteksi sebelum 20 Desember berasal dari sisi barat pasar, tempat spesies mamalia juga dijual," kata ahli genetika di University of Utah, Stephen Goldstein.
Sampel positif lainnya diambil dari kandang, gerobak, dan freezer yang berhubungan dengan perdagangan mamalia hidup.
"Ini adalah studi yang paling menarik dan paling rinci tentang apa yang terjadi di Wuhan pada tahap paling awal. Secara meyakinkan kami telah menunjukkan bahwa penjualan hewan liar di Pasar Huanan di Wuhan terlibat dalam kasus penyakit pertama," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak