Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mendeteksi adanya bakteri Burkholderia pseudomallei di tanah dan air di Amerika Serikat untuk pertama kalinya.
Bakteri Burkholderia pseudomallei dapat menyebabkan penyakit langka mematikan, disebut melioidosis. Infeksi membunuh 10 hingga 50 persen orang yang terinfeksi di seluruh dunia.
Dilansir Insider, bakteri diidentifikasi di tanah dan air di wilayah Gulf Coast di Mississipi selatan pada tahun 2020 dan 2022.
Sebanyak dua orang telah menderita melioidosis dan dirawat di rumah sakit. Keduanya pulih setelah mendapat pengobatan antibiotik.
Kini, bakteri yang biasanya hidup di iklim tropis dan subtropis dianggap endemik di beberapa daerah di kawasan tersebut.
Meliodosis menyebabkan gejala seperti demam dan sakit kepala
Orang dapat terinfeksi Burkholderia pseudomallei melalui kontak langsung dengan tanah atau air yang terkontaminasi. Bisa juga melalui luka di kulit, menghirup udara yang mengandung bakteri, atau menelannya.
Meliodosis dapat menginfeksi organ apa saja, termasuk otak. Gejalanya bervariasi tergantung bagian tubuh yang terkena, yang bisa berupa demam, nyeri atau pembengkakan lokal, batuk, nyeri dada, kesulitan bernapas, sakit kepala, hingga kejang.
CDC pun meminta tenaga kesehatan setempat untuk mempertimbangkan infeksi meliodosis bila ada pasien yang menunjukkan gejala tersebut.
Umumnya, dibutuhkan dua hingga empat minggu setelah terpapar bakteri untuk gejala berkembang, tetapi bisa secepat dalam satu jam. Dalam lima persen kasus, gejala berkembang bertahun-tahun setelah terpapar.
Orang dengan penyakit komorbid, seperti diabetes, penyakit paru-paru kronis, penyakit ginjal kronis, kemungkinan besar bisa sakit atau meninggal karena meliodosis.
Berita Terkait
-
Kontrol Nyamuk dengan Bakteri Wolbachia, Menteri Kesehatan: Digigit Nyamuk Tanpa Tertular DBD
-
Terpopuler Kesehatan: Bakteri Pemakan Daging Hancurkan Punggung Perempuan, Apakah Mi Instan Harus Dihindari Sepenuhnya?
-
Punggung Nyaris Hancur Karena Terinfeksi Virus Herpes Serta Infeksi Bakteri Pemakan Daging
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental