Suara.com - Kerusakan organ dalam tubuh bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari pola hidup yang tidak sehat, konsumsi makanan yang kurang bernutrisi, hingga kebiasaan buruk lain. Gagal ginjal adalah salah satu kondisi yang wajib disikapi secara serius. Mengenali penyebab gagal ginjal kronis dapat menjadi langkah awal yang efektif, agar dapat memberikan penanganan secepatnya.
Karena memiliki fungsi utama untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah untuk dibuang melalui urine, maka ginjal terbilang sangat krusial dalam metabolisme tubuh. Ketika tidak dapat berfungsi optimal, maka dipastikan masalah kesehatan akan muncul.
Lalu Apa yang Dimaksud dengan Gagal Ginjal Kronis?
Gagal ginjal kronis sendiri merupakan kondisi ketika fungsi ginjal menurun bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal yang dialami dalam waktu tertentu. Jika tidak lekas ditangani, kerusakan jaringan akan semakin parah, dan bisa membawa seseorang ke permasalahan yang lebih serius.
Gejala Gagal Ginjal Kronis
Beberapa gejala yang bisa muncul antara lain adalah tekanan darah yang tinggi dan tidak terkendali, kemudian terjadinya bengkak di bagian kaki dan pergelangannya, buang air kecil yang volumenya berkurang, dan munculnya darah di dalam urine yang keluar.
Jelas, ketika hal ini terjadi, gagal ginjal yang dialami sudah sangat parah dan perlu mendatangi dokter sesegera mungkin. Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan detail sehingga dapat diketahui apa solusi terbaik untuk penderita gagal ginjal kronis ini.
Tapi Apa Penyebab Gagal Ginjal Kronis?
Ada banyak hal yang dapat memicu terjadinya gagal ginjal kronis. Secara singkat, berikut penyebab gagal ginjal kronis yang sering dialami.
Baca Juga: Orangtua, Yuk Ketahui Bahaya Diabetes Melitus dan Gejalanya pada Anak
- Memiliki penyakit asam urat
- Menderita penyakit pembuluh darah ginjal
- Gagal ginjal akut yang tidak segera diatasi
- Gangguan saluran urine berkepanjangan
- Infeksi ginjal berulang kali
- Mengalami nefritis interstitial
- Hipertensi atau darah tinggi
- Diabetes
- Penggunaan obat dengan efek samping pada ginjal dalam jangka panjang
- Lupus nefritis
- Penyakit ginjal polikistik
Setidaknya dengan membaca artikel singkat di atas, Anda kini memiliki pengetahuan lebih banyak terkait penyebab gagal ginjal kronis dan apa gejalanya. Ketika mulai terdeteksi gejala yang disebutkan, sangat direkomendasikan untuk ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Hindari risiko yang dapat memicu penyakit ini, dan mari hidup sehat!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan