Suara.com - Stroke dianggap sebagai penyakit yang umumnya menyasar kelompok tua. Nyatanya, pemikiran tersebut keliru. Orang muda yang masih berusia kurang dari 40 tahun juga bisa terkena stroke karena berbagai alasan tertentu.
"Saat ini faktor risiko stroke juga semakin bertambah banyak dengan berkembangnya gaya hidup. Mungkin dari makanan banyak junk food, bisa jadi juga karena kesibukan jadi kurang beraktivitas fisik, atau mungkin stres," jelas dokter spesialis saraf dr. Winda Kusumadewi dalam siaran radio kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (1/8/2022).
Gaya hidup yang tidak sehat itu bisa memicu risiko stroke makin cepat terjadi, terutama bagi orang yang memiliki faktor genetik, lanjut dokter Winda.
Ia menjelaskan, faktor genetik tersebut biasanya berkaitan dengan adanya kelainan dalam pembuluh darah.
"Stroke usia muda bisa dipengaruhi kalau ada genetik, jadi ada kelainan pembuluh darah. Jadi stroke itu kadang juga tidak terduga," ucapnya.
Faktor genetik memang tidak bisa diubah. Namun, dokter Winda menekankan, bagi yang memiliki kelainan genetik tersebut masih bisa terhindar dari stroke dengan lakukan pencegahan primer berupa penerapan pola hidup sehat.
Bukan hanya untuk orang yang memiliki faktor genetik, pencegahan primer juga perlu dilakukan oleh semua orang agar tidak alami penyakit stroke.
"Untuk pencegahan penyakit stroke atau biasa kita sebut dengan pencegahan primer adalah agar tidak sampai terjadi stroke."
"Kita menerapkan pola hidup sehat, bisa dari lifestyle, olahraga, aktivitas fisik yang cukup, kemudian menjaga asupan makan, minum, istirahat yang cukup, dan bisa juga dilakukan skrining secara rutin," pesannya.
Baca Juga: Suhu Panas Memengaruhi Penderita Penyakit Mental Serta Obat yang Mereka Konsumsi
Penyakit stroke terjadi akibat adanya gangguan di pembuluh darah, bisa terjadi penyumbatan maupun kebocoran.
Dokter Winda menjelaskan, apabila pembuluh darah tersumbat hingga sebabkan kerusakan saraf berarti pasien mengalami stroke tipe iskemik.
Sedangkan pendarahan di pembuluh darah disebut dengan stroke hemoragik. Kondisi itu terjadi akibat pembuluh darah pecah.
Selain tipe, gejala yang timbul juga pengobatan yang perlu dilakukan akan bergantung dari letak pembuluh darah yang mengalami gangguan.
"Tipe stroke itu nantinya akan menentukan pengobatan apa, tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengobati stroke," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!