Suara.com - Tidur merupakan salah satu aktivitas penting. Bukan hanya untuk menjaga kebugaran, kualitas tidur juga dapat memengaruhi kesehatan.
Sel-sel dalam tubuh melakukan regenerasi saat tidur. Itu sebabnya, istirahat yang cukup jadi salah satu faktor dalam menjaga kesehatan.
Tetapi apabila terlalu sering begadang, bukan hanya sel tubuh kekurangan waktu untuk memperbaiki diri sendiri, tapi juga berisiko tingkatkan penyakit seperti stroke.
Dokter Spesialis Saraf - dr. Winda Kusumadewi menjelaskan bahwa kebiasaan begadang secara tidak langsung bisa menyebabkan seseorang alami stroke.
"Secara tidak langsung begadang atau kurang istirahat bisa menyebabkan stroke. Berdasarkan beberapa penelitian yang ada, begadang dan kurang istirahat memang meningkatkan faktor risiko stroke," katanya dalam siaran radio kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (1/7/2022).
Risiko stroke itu bisa terjadi karena adanya penyakit hipertensi, diabetes, hingga kolesterol tinggi yang menjadi dampak akibat kebiasaan begadang.
"Karena orang kurang istirahat bisa jadi konsumsi makan sehat tidak teratur sehingga menimbulkan diabetes atau kolesterol. Jadi memang tidak secara langsung orang yang sering begadang bisa stroke, tapi juga bisa karena ada faktor risiko lain," jelasnya.
Dokter Winda mengingatkan bahwa stroke biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tanpa disadari pengidapnya. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali gejala stroke agar bisa cepat mendapatkan penanganan medis.
Menurut dokter Winda, semakin cepat pasien stroke tertangani, maka potensi kerusakan pembuluh darah juga belum semakin parah. Sehingga potensi kesembuhan pun akan semakin besar.
Baca Juga: Buat Diet Lebih Menyenangkan, Ade Rai Ingatkan Pentingnya Paham Komposisi Tubuh
Beberapa gejala stroke yang bisa dikenali seperti, senyum tidak simetris, ada gangguan gerak separuh sisi tubuh, bicara pelo, tiba-tiba rabun, kemudian bisa adanya sakit kepala yang berat secara mendadak dan bisa juga disertai vertigo.
Selain itu, berpotensi pula timbulkan gangguan ingatan secara tiba-tiba.
"Kalau ada gejala seperti itu langsung aja dibawa ke rumah sakit, karena kita ada namanya golden period penanganan," ujarnya.
Agar hal itu tidak terjadi, dokter Winda mengingatkan bahwa istirahat cukup sangat penting.
Selain itu, perlu juga diimbangi dengan pola hidup sehat, seperti olahraga rutin minimal 30 menit per hari, menjaga asupan makan agar tidak terlalu tinggi gula, garam, dan lemak.
Lakukan cek kesehatan beberapa bulan sekali juga perlu dilakukan untuk memastikan kadar gula darah, tekanan darah, maupun kolesterol masih pada batas aman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan