Suara.com - Buah menjadi sumber serat serta vitamin dan mineral bagi tubuh. Dalam anjuran Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan, setengah porsi makan sebaiknya diisi dengan sayur dan buah.
Walaupun kaya serat dan kerap jadi makanan andalan bagi orang-orang yang sedang diet, tapi terlalu banyak mengonsumsi buah juga tidak baik untuk kesehatan.
"Efek samping pasti ada, apa lun yang berlebihan kan tidak baik. Pertama, buah itu banyak kandungan serat, vitamin, dan meinral. Kalau kebanyakan serat, bisa bikin perut jadi kembung," jelas dokter spesialis gizi klinik dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK, dalam konferensi pers bersama Buavita di Jakarta, Senin (1/8/2022).
Meskipun tubuh cukup serat tapi apabila asupan air kurang, tubuh justru bisa menjadi sembelit atau susah buang air besar (BAB), lanjutnya.
"Karena feses jadi lebih padat, sehingga jadi susah keluar, harus lebih banyak mengejan. Semua harus sedang-sedang saja. Semua sesusai dengan porsi," pesannya.
Selain itu, terlalu banyak konsumsi buah juga berpotensi sebabkan orang kekurangan nutrisi lain, terutama protein. Dokter Diana menjelaskan bahwa sebagai serat, buah memberikan rasa kenyang lebih lama. Sehingga, apabila terlalu banyak mengonsumsi buah, bisa jadi seseorang enggan makan lainnya.
Sementara tubuh manusia tidak hanya butuh serat sebagai sumber energi. Melainkan juga karbohidrat, protein, dan lemak.
"Mau sebanyak apa pun makan buah sampai kenyang pasti gak sampai ke kebutuhan kalori per hari. Makan paling hanya masuk 800-900 kalori, gak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Maka dampaknya bisa jadi lemas. Karena gak ada protein yang masuk, lemak juga sedikit," jelasnya.
Ia menyarankan untuk mengonsumsi buah cukup 3-5 jenis per hari. Dianjurkan untuk memilih buah dengan aneka warna agar vitamin dan mineral yang didapatkan juga beragam.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Pastikan Pemerintah Tak Tinggal Diam Soal Industri Kelapa Sawit
Waktu yang tepat mengonsumsi buah juga perlu disesuaikan dengan tujuan diet.
"Kalau lagi diet, bisa konsumsi sebelum makan. Jadi isi dulu perut dengan buah, sehingga makannya yang lain tidak kebanyakan. Kalau misalnya mau naikin berat badan, tinggal dibalik, justru buah belakangan atau di antar jam makan," sarannya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital