Suara.com - Peluang pasien serangan jantung untuk bertahan hidup turun ke ternyata berpengaruh terhadap tempat ia tinggal. Demikian temuan terbaru sebuah laporan.
Mereka yang tinggal di London dan South East kemungkinan besar akan bertahan hidup ketika terkena serangan jantung.
Daerah-daerah itu dikatakan memiliki dokter jantung NHS terbaik - meski perawatan di daerah lain lebih buruk.
Ratusan nyawa akan terselamatkan setiap tahun jika semua area memiliki perawatan yang sama, kata Institute for Fiscal Studies.
Rumah sakit Inggris menangani 100.000 pasien serangan jantung per tahun - satu setiap lima menit. Tujuh dari sepuluh bertahan.
Tetapi penulis laporan George Stoye mengatakan: "Ahli jantung dengan keterampilan yang sama tidak tersebar merata."
Dokter lebih baik dalam menyelamatkan pasien di kota-kota kaya, dibandingkan dengan daerah pedesaan.
Kepala British Heart Foundation Dr Charmaine Griffiths mengatakan: “Di mana pasien tinggal seharusnya tidak menentukan perawatan mereka.
Di Indonesia, kasus serupa juga terjadi. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengungkap 4 provinsi Indonesia dengan jumlah dokter jantung kurang dari 5 orang, dan membuat pelayanan penyakit jantung tidak maksimal.
Baca Juga: Ikatan Dokter Anak Gelorakan Dukungan Cuti Melahirkan 6 Bulan
Ketua PERKI, Dr. Radityo Prakoso, SpJP(K) mengakui distribusi dokter jantung di Indonesia belum merata, apalagi jumlahnya masih sangat kurang yaitu 1 dokter jantung melayani 100 ribu penduduk, padahal harusnya 28 dokter melayani 100 ribu penduduk.
"Sebagai contoh yang jumlah dokter jantungnya kurang dari 5, ini masih di Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Tengah, dan Bengkulu," ujar Dr. Radityo dalam acara diskusi Kamis (4/8/2022).
Ia menambahkan dari 54 rumah sakit di 34 provinsi sudah memiliki dokter jantung. Tapi saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta setiap kabupaten Indonesia memiliki satu dokter jantung, dan ini yang belum terpenuhi.
"Masih banyak memang, di kabupaten sekitar 230 kabupaten memang belum memiliki dokter spesialis jantung. Jadi ini baru sampai ke kota ibu kota provinsi," terangnya.
Sehingga saat ini, kata Dr. Radityo, PERKI sedang fokus menambah dan memproduksi dokter spesialis jantung, tujuannya untuk menurunkan angka kematian di Indonesia yang paling tinggi disebabkan penyakit jantung.
"Kita berusaha mengisi lokasi yang kekurangan. Kita masih berproduksi, sebagian dokter jantung yang bekerja di situ sebentar lagi tamat," jelas Dr. Radityo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?